Selasa, 11 Maret 2025

Kisi-Kisi ASAS (Asesmen Sumatif Akhir Semester) Genap 2024/2025

     


 Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) untuk tahun pelajaran 2024/2025 di Wilayah Ngawi Barat, Kab. Ngawi, disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku, dengan tujuan mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara menyeluruh. Kisi-kisi ASAS ini mencakup berbagai mata pelajaran dengan fokus pada aspek kognitif, keterampilan, dan sikap sesuai dengan capaian pembelajaran yang telah dirancang. Penyusunan kisi-kisi mempertimbangkan keseimbangan antara soal yang menguji pemahaman konsep, penerapan dalam kehidupan nyata, serta keterampilan berpikir kritis yang menjadi tuntutan pembelajaran abad ke-21.

     Dalam pelaksanaannya, ASAS akan menggunakan kombinasi soal pilihan ganda, isian singkat, dan uraian yang memungkinkan peserta didik menunjukkan pemahaman secara mendalam. Guru diharapkan memanfaatkan kisi-kisi ini untuk melakukan persiapan pembelajaran yang lebih terarah, baik melalui latihan soal maupun diskusi interaktif di kelas. Dengan pendekatan ini, diharapkan hasil asesmen tidak hanya mencerminkan tingkat pencapaian akademik siswa, tetapi juga memberikan gambaran tentang efektivitas proses pembelajaran yang telah berjalan selama satu semester.

Untuk download kisi-kisi SIlahkan KLIK DISINI

Semoga bermanfaat, terima kasih.

Minggu, 22 Desember 2024

Refleksi Workshop Pembelajaran Paradigma Baru Melalui Strategi Interaktif

    

    

    

    

         Pada tanggal 4, 5, dan 6 November 2024, SMPN 2 Karanganyar menyelenggarakan Workshop Pembelajaran Paradigma Baru Melalui Strategi Interaktif. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih para guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran yang lebih inovatif dan berbasis pada keterlibatan aktif siswa. Para peserta diajak untuk memahami pentingnya pembelajaran yang berpusat pada siswa dan penerapan berbagai strategi interaktif di kelas, seperti diskusi kelompok, pembelajaran berbasis proyek, dan penggunaan teknologi.

           Workshop ini terbagi menjadi beberapa sesi, diawali dengan pemaparan mengenai perubahan paradigma dalam pendidikan. Di hari kedua, peserta diberi kesempatan untuk mempraktikkan strategi interaktif secara langsung, berkolaborasi dalam kelompok kecil. Kolaborasi dan sharing dilakukan dalam kegiatan ini.

             Secara keseluruhan, kegiatan ini berhasil mencapai tujuannya dengan baik. Para guru sangat antusias dan aktif selama workshop, memperlihatkan ketertarikan untuk mengimplementasikan strategi baru dalam pembelajaran. Diskusi antar peserta juga berjalan sangat baik, sehingga muncul berbagai solusi kreatif dalam menghadapi tantangan di kelas. Sebagian besar peserta merasa memperoleh wawasan baru yang dapat langsung diterapkan di kelas.

Namun, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan waktu untuk mendalami materi dan kurangnya pengalaman beberapa peserta dalam menggunakan teknologi pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan lebih lanjut dan pendampingan dalam penerapan teknologi di kelas sangat diperlukan untuk memastikan implementasi yang efektif

                 Harapannya ke depan, disarankan agar kegiatan serupa diberikan waktu yang lebih lama untuk praktik dan pendalaman materi. Pendampingan pasca-workshop dan program pemantauan juga dapat membantu guru untuk lebih percaya diri dalam menggunakan teknologi dan strategi interaktif dalam pembelajaran. Dengan demikian, workshop ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kualitas pembelajaran di SMPN 2 Karanganyar.

               Untuk Dowload Sertifikat peserta, silahkan KLIK DISINI, terima kasih, semoga bermanfaat.

Senin, 14 Oktober 2024

Sertifikat Bimtek Literasi Numerasi SMP Negeri Se-Kecamatan Karanganyar

                                     

           Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi dan Numerasi yang diadakan bagi para guru SMP Negeri se-Kecamatan Karanganyar menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah ini. Bimtek ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan guru dalam mengajarkan literasi dan numerasi, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi pelajaran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui sertifikat yang diberikan setelah mengikuti kegiatan ini, para guru diharapkan dapat menerapkan metode dan pendekatan baru yang lebih efektif dalam pembelajaran di kelas.

           Sertifikat Bimtek ini juga menjadi pengakuan atas upaya peningkatan kompetensi guru dalam menghadapi tantangan pendidikan masa kini. Dengan keterampilan baru yang diperoleh dari Bimtek, para guru mampu menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan, serta menumbuhkan minat siswa dalam mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan berorientasi pada pengembangan potensi siswa, sehingga dapat meningkatkan prestasi akademik di seluruh SMP Negeri se-Kecamatan Karanganyar.

  Bagi yang telah menisi umpan balik dan refleksi dapat mengunduh sertifikat dengan klik DISINI. Untuk mendowload sesuai urutan dapat melihat di daftar excel yang dibagiakan di WAG.

Semoga bermanfaat dan barokah, terima kasih

Rabu, 02 Oktober 2024

Setaka (Sekolah Taman Pustaka)

 


Temuan di lapangan banyak sekali dijumpai anak yang jarang melakukan aktivitas membaca ataupun berkarya melaui tulisan. Mereka sering terlihat hanya melakukan aktivitas bermedsos melalui gawai. Hal tersebut menunjukkan bahwa literasi yang rendah. Padahal di era globalisasi ini, salah satu kunci kesuksesan adalah literasi.

Dalam hal ini dari tim pengembang P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) SMPN 2 Karanganyar mencoba menyikapi rendahnya literasi siswa  era sekarang dengan sebuah program yaitu “Setaka” atau “Sekolah Taman Pustaka” di SMPN 2 karanganyar, Kabupaten Ngawi.

Tujuan Setaka adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa pada masa pasca pandemic. Caranya adalah melalui penugasan berbasis portofolio dengan cara telaah tema literasi yang ditentukan oleh guru , mengkritisi permasalahan literasi melaui berbagai sumber baik sumber langsung seperti tokoh masyarakat, orang tua, keluarga, Perpustakaan Daerah maupun sumber digital seperti browsing, searching melalui kanal youtobe, ataupun website.

 Untuk detail selanjutnya kami lampirkan modul P5, Silahkan klik disini.

Rabu, 25 September 2024

Praktik Baik Asesmen Berbasis Simulasi Keselamatan Kerja; Guardian Of the Lab Assessment

 


Selamat datang di Guardian of the Lab Assessment, sebuah asesmen inovatif yang dirancang untuk mendukung pelaksanaan kurikulum merdeka di SMP Negeri 2 Karanganyar Kabupaten Ngawi. Diera kurikulum merdeka ini, sebagai seorang pendidik kita harus dapat beradaptasi dengan melakukan pembelajaran yang inovatif dan kreatif    untuk  memenuhi kebutuhan belajar peserta didik yang sesuai.

"Guardian of the Lab Assessment" adalah inovasi penilaian yang mengintegrasikan simulasi keselamatan kerja di laboratorium dengan pendekatan kreatif. Siswa berperan sebagai “Guardian” untuk menyelesaikan 3 misi utama:

Skenario pembelajaran: (Untuk MODUL AJAR dapat klik DISINI)  

1.Pendahuluan: Menyambut Guardian of the Lab

2.Misi pertama: Mengidentifikasi Simbol Bahaya

3.Misi kedua:Memilih Alat Pelindung Diri (APD)

4.Misi ketiga : Simulasi Prosedur Evakuasi

5.Refleksi dan Umpan Balik

6.Penutup: Penghargaan untuk Guardian of the Lab.

Asesmen ini berlanjut dengan laporan kontekstual tentang pencegahan kebakaran hutan, bekerja sama dengan narasumber dari Perhutani. Ini menghubungkan teori dan praktik secara autentik, berkelanjutan, dan relevan dengan kehidupan siswa, membangun literasi sains sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.



Contoh instrumen penilaian :


Untuk bapak/ ibu yang mengikuti Diklat Guardian of the Lab Assessment dapat download dengan KLIK DISINI. Lalu ekstrak menu zip yang ada atau langsung scroll file pdf tyang sesuai. Lihat nomor urutan sertifikat yang sesuai untuk didownload di urutan Excel. Terima kasih semoga bermanfaat.






Praktik baik ini juga sudah dimbaskan di SMPN 2 Karanganyar dan Ikatan Guru Indonesia, dengan bukti dukung surat keterangan telah melakukan pengimbasan.












 

 

Selasa, 27 Agustus 2024

Contoh Jurnal PPG Tervalidasi

        Banyak jurnal Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang belum valid disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, ketidaksesuaian antara isi jurnal dan pedoman yang telah ditetapkan oleh pihak penyelenggara menjadi masalah utama. Banyak guru peserta PPG masih belum sepenuhnya memahami atau mengikuti format dan kriteria evaluasi yang diharapkan, yang menyebabkan jurnal yang mereka buat tidak memenuhi standar validasi. Selain itu, kurangnya pendampingan atau bimbingan dalam penyusunan jurnal ini juga berperan, membuat banyak peserta merasa kebingungan dalam merangkai materi yang tepat.

         Faktor lain yang mempengaruhi adalah keterbatasan waktu dan beban tugas yang menumpuk. Dalam program PPG, peserta sering kali harus membagi waktu antara pekerjaan sehari-hari, kegiatan belajar, dan penyusunan jurnal. Akibatnya, beberapa jurnal disusun dengan terburu-buru atau kurang teliti, yang berdampak pada kualitasnya. Selain itu, penilai jurnal juga memiliki standar yang ketat dan mengharuskan setiap elemen jurnal ditulis dengan rinci dan jelas, sehingga banyak jurnal yang akhirnya dinyatakan belum valid karena tidak memenuhi kriteria tersebut

Adapaun kriteria supaya lolos dan tervalidasi sistem berdasarkan https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/35281816161177-Cara-Mengerjakan-Jurnal-Pembelajaran-Sertifikasi-Pendidik antara lain:

1. Memenuhi minimal 300 kata

2.  Tidak mengandung unsur plagiasi 

3. Disarankan menggunakan aplikasi pengolahan kata seperti Ms. Word atau Google Docs dan tidak terlalu banyak unsur visual agar dapat terbaca oleh sistem.

4. Unggah Jurnal Pembelajaran dalam format PDF.

           Berikut kami sertakan contoh jurnal sebagai rujukan bagi rekan-rekan yang dalam PPG . Silahlan klik DISINI. Semoga bermanfaat dan terima kasih.


Selasa, 16 Juli 2024

Capaian Pembelajaran / CP IPA terbaru

     Berbekal capaian pembelajaran yang telah diperoleh di fase sebelumnya, peserta didik mendeskripsikan bagaimana hukum-hukum alam terjadi pada skala mikro hingga skala makro dan membentuk sistem yang saling bergantung satu sama lain. Pada fase ini, peserta didik mengimplementasikan pemahaman terhadap konsep- konsep yang telah dipelajari untuk membuat keputusan serta menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk lebih detail capaian pembelajaran  (CP) IPA SMP

Silahkan download disini. 


Terima kasih

Selasa, 28 Mei 2024

Senin, 05 Juni 2023

Jurnal Refleksi Modul 3.3 Bagian 2

 
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan
3.3 Pengelolaan Program Yang Berdampak Positif Pada Murid_Bagian 2
Periode 23 Mei sampai 05 Juni 2023
Oleh:
Hery Teguh Wiyono
SMPN 2 Karanganyar
CGP Kabupaten Ngawi


Assalamualaikum wr.wb

Salam dan Bahagia

 Dalam mengerjakan jurnal refleksi ini  saya menggunakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, yaitu 4F (Facts, Feelings, Findings, Future). 4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P.

Fact (Peristiwa)


Jurnal Refleksi ini adalah kelanjutan dari jurnal refleksi dwi mingguan modul 3.3 sebelumnya. Minggu ini adalah minggu terakhir saya mempelajari modul 3.3. Kegiatan dilanjutkan dengan memasuki Ruang kolaborasi secara daring  dimana kami dipandu oleh Fasilitator bekerja dalam kelompok yang telah ditentukan. Diruang kolaborasi ini kami dalam satu kelompok berdiskusi dan membuat sebuah program /kegiatan sekolah yang mempromosikan suara, pilihan, kepemilikan murid. Kemudian setiap kelompok akan mempresentasikan pilihan program yang telah dibuat dan kelompok lain memberikan umpan balik serta terakhir diberikan penguatan oleh fasilitator kami yaitu Bapak Mualif.Program kami yaitu kelompok 3 adalah Jumasih Cilung (Jumat Bersih Cinta Lingkungan)

Pembelajaran dilanjutkan dengan membuat Demonstrasi Kontekstual, dimana CGP dapat mengembangkan ide dari ruang kolaborasi menjadi sebuah prakarsa perubahan dalam bentuk rencana program/kegiatan yang memanfaatkan model manajemen perubahan BAGJA. Kami dituntut agar dapat membuat suatu program rencana perubahan terkait dengan program/kegiatan yang ingin diterapkan. Baik berupa kegiatan atau program intrakurikuler, ekstrakurikuler, atau ko-kurikuler. Hal terpenting adalah saat merancang program/kegiatan tersebut  harus menggambarkan bagaimana suara, pilihan, kepemilikan murid akan didorong, serta mengembangkan satu atau lebih karakteristik lingkungan yang akan mendukung tumbuh kembangnya kepemimpinan murid tersebut.

Memasuki sesi Elaborasi Pemahaman Bersama Instruktur   pada tanggal 26 mei 2023 Pk. 12.30 – 14.00  WIB. Ini adalah ruang elaborasi kami yang terakhir dalam Pendidikan Guru Penggerak. Disini kami berdiskusi dan mendapatkan penguatan pemahaman terkait pengelolaan program yang berdampak pada murid. Kemudian dilanjutkan pada Koneksi Antar Materi dan Aksi Nyata

Tanggal 31 Mei kami mengikuti post test yang terdiri dari 20 soal. Detelah itu kami mengikuti lokakarya pada hari Sabtu tanggal 3 Juni 2023 di SDN Margomulyo 1 Ngawi.

 Feeling (Perasaan)

Yang saya rasakan di dua minggu terakhir mengikuti program Pendidikan guru penggerak Ini adalah perasaan bahagia bercampur rasa sedih. Bahagia karena saya dapat menjalankan dan menyelesaikan tugas-tugas yang ada pada LMS, senantiasa diberikan Kesehatan oleh Allah SWT dan mendapatkan ilmu serta wawasan yang sangat luar biasa yang pada akhir nya merubah mindset saya tentang bagaimana menjadi seorang guru yang berpihak pada murid. Sedangkan rasa sedih yang saya rasakan karena minggu ini adalah minggu terakhir dimana saya dan rekan-rekan CGP serta Fasilitator  bertemu di ruang kolabari. Saya akan sangat merindukan momen ini nanti  tentang keseruan berdiskusi, urun pendapat dan yang lainnya semoga di lokakarya nanti kami dapat bertemu lagi dan besar harapan saya di lokakarya ke 7 nanti saya dan rekan-rekan dapat bertemu, bertatap muka didunia nyata dengan Fasilitator Bapak Mualif yang telah membimbing kami selama kami mengikuti Pendidikan Guru Penggerak ini.

FIndings(Pembelajaran)

Modul 3.3 ini menambah pemahaman saya bahwa sebuah program yang dirancang dan dibuat perlu termuat voice/suara, choice/pilihan dan ownership/kepemilikan murid. Tahapan  yang dilakukan dalam membuat program yang berdampak pada murid adalah dengan maping asset/ pemetaan   potensi yang dimiliki oleh sekolah dengan tepat. Maping asset yang tepat akan memudahkan optimalisasi program berjalan dengan lancar tentunya membantu meminimalisir kendala. Optimalisasi asset yang benar tentunya memudahakan dalam mewujudkan visi-dan misi sekolah yang berpihak pada murid

 

Pengelolaan program yang berdampak positif pada murid adalah salah satu kompetensi atau point penting yang harus dimiliki oleh CGP sebagai pemimpin pembelajaran dalam rangka lebih berkreasi dan berinovasi serta bersinergi untuk mengembangkan asset yang ada di sekolah. Program yang terkelola dengan baik akan berdampak pada merdeka belajar dan tentunya akan melahirkan murid yang berprofil pelajar Pancasila

Future (Penerapan ke depan)

 

Rancana kedepan dengan ilmu  yang sudah didapat dalam Pendidikan Guru Penggerak ini, saya  akan berkolaborasi  dengan rekan sejawat dan mengimplementasikan  di sekolah. Dalam menyusun sebuah program yang dirancang tentunya harus mempromosikan  voice/suara, choice/pilihan dan ownership/kepemilikan murid.

Sekian Jurnal refleksi dwi mingguan modul 3.3 bagian 2 yang saya buat, semoga bermanfaat.

Wa’salmu’alaikum Wr. Wb.

 

 




Minggu, 28 Mei 2023

Refleksi Aksi Nyata Modul 2.2

 


Oleh :
Hery teguh Wiyono
SMPN 2 Karanganyar
CGP Kabupaten Ngawi

 Pelajaran dalam modul 2.2 ini telah selesai maka saya akan menceritakan refleksi seperti biasanya dengan model 4F yang dapat diterjemahkan model 4P yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway yaitu:

1. Facts( Peristiwa)

2. Feelings ( Perasaan)

3. Findings ( Pembelajaran)

4. Future ( Penerapan )

Saya akan tuliskan satu persatu pengalaman dan refleksi saya:

FACT (PERISTIWA)

1.       Apa yang bapak/ibu lihat dalam Proses tersebut ?

Pada bulan Maret 2023 ini saya belajar tentang penerapan pembelajaran sosial dan emosional. Mempelajari pembelajaran sosial emosional dengan alur Merdeka, Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan saya mempelajari dari mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, demontrasi kontekstual, koneksi antar materi dan yang terakhir aksi nyata. Dalam modul ini kami mengenal dan memahami roda emosi,kompetensi sosial dan emosional, teknik STOP dan masih banyak lagi materi baru yang saya dapatkan. Pembelajaran sosial dan mosional adalah pembelajaran yang dilaksanakan secara kolaboratif dengan seluruh warga sekolah.

Pembelajaran sosial dan emosional membuat murid dapat merasakan sosial dan emosional yang dirasakannya dan orang lain serta kemampuannya untuk memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Tujuan Pembelajaran sosial dan emosional yaitu untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan bahagia agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well being) secara optimal.

Mengembangkan 5 kompetensi sosial dan emosional yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab yang dilaksanakan di kelas dan sekolah melalui 4 indikator pengajaran eksplisit, integrasi guru dalam mengajar dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan pembelajaran sosial dan emosional PTK di sekolah.

FEELINGS (PERASAAN)

2.       Apa yang bapak/ibu rasakan sehubungan dengan proses yang anada alami ?

Selama mempelajari dan menerapkan modul 2.2 tentang Pembelajaran sosial dan emosional saya merasa senang dan bersemangat dalam mendapatkan materi ini melalui pendidikan guru Penggerak karena sebelumnya belum mengetahui lebih mendalam terkait penerapan Pembelajaran sosial dan emosional. Melalui modul 2.2 ini saya mengetahui bagaimana pembelajaran sosial dan emosional akan sangat berpengaruh sangat besar terhadap proses belajar mengajar dan berdampak penting pada hasil belajar murid. Saya juga merasa tertantang untuk bisa mengimplementasikan apa yang saya pelajari kedalam aksi nyata di kelas maupun lingkungan sekolah. Selain itu saya juga ingin berbagi pengalaman melalui komunitas sekolah yang sudah saya bentuk dan dengan orang lain agar lebih bermanfaat.

FINDINGS (PEMBELAJARAN)

3.       Apa hal yang bermanfaat dari proses tersebut ?

Setelah mempelajari lebih mendalam tentang pembelajaran sosial dan emosional ada banyak pembelajaran yang saya dapatkan. Hal yang bermanfaat bagi murid yaitu mereka dapat mengenali dan mengetahui sosial dan emosional murid sebelum dan setelah pembelajaran berlangsung karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar murid.

Hal bermanfaat pada proses pembelajaran sosial dan emosional bagi guru yaitu guru dapat mengelola dan mengendalikan sosial dan emosional kita sebelum dan setelah kegiatan belajar mengajar. Selain itu guru dapat memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan sosial dan emosional di sekolah.

4.       Apa umpan balik yang anda dapatkan ?

Umpan balik yang saya dapatkan dengan adanya PSE ini murid merasa senang karena bisa menjadi lebih terbuka dalam mengekspresikan perasaannya dan orang-orang di sekitarnya. Mereka juga bisa belajar menemukan solusi dari masalah yang dihadapinya. Umpan balik yang saya dapatkan dari PSE ini yaitu melalui teknik STOP saya menjadi lebih tenang dan fokus dalam menghadapi sebuah permasalahan serta mencari solusinya. Kemudian saya juga merasa mulai dapat memanagemen diri dan waktu dengan lebih efektif dan efisien dalam proses pembelajaran.

 FUTURE (PENERAPAN)

5. Apa umpan balik yang anda dapatkan ?

Setelah mempelajari modul 2.2 ini diharapkan saya dapat menerapkan apa yang telah saya pelajari dalam memenuhi kebutuhan belajar murid-murid yang beragam melalu pembelajaran soaial emosional : 1.Memperbaiki pola pikir/mindset saya tentang pembelajaran sosial dan emosional yang tidak terlalu penting, ternyata PSE ini sangat penting untuk dilakukan agar tercipta kesejahteraan psikologis (well being) di sekolah sehingga murid merasa aman, nyaman dan bahagia dalam belajar. 2.Melakukan sharing dan berbagi terkait pengalaman baik selama mempelajari modul 2.2 tentang penerapan pembelajaran sosial dan emosional di dalam kelas kemudian berusaha untuk mengimbaskan kepada rekan sejawat, komunitas praktisi dan sekolah lain.

 

 

 

 

Kamis, 25 Mei 2023

Jurnal Refleksi Modul 2.3 Pembelajaran Sosial dan Emosional

 

Oleh. Hery Teguh Wiyono
CGP Angkatan 7
Kabupaten Ngawi
 

Setelah Pembelajaran Modul 2.3. ini Saya akhirnya dapat memahami bahwa ...

Kegiatan coaching ini yaitu kegiatan yang menstimulasi pemikiran coachee dan memberdayakan potensi coachee, di mana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pemeblajaran diri dan pertumbuhan pribadi dari coachee. Proses coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar dari pada mengajarinya. Kompetensi inti coaching yang perlu diperhatikan dalam melakukan proses coaching yaitu kehadiran penuh, mendengarkan aktif, mengajukan pertanyaan berbobot. Percakapan coaching juga harus diterapkan sesuai dengan alur TIRTA yaitu adanya tujuan, identifikasi, rencana aksi, tanggung jawab. Serta ketika melakukan supervisi akademik tahapan yang harus dilakukan yaitu pra observasi, observasi, dan pasca observasi.

Setelah pembelajaran modul 2.3. ini saya akhirnya mampu ...

Mempraktekkan proses coaching berdasarkan kompetensi inti coaching serta prinsi-prinsip coaching yang saya lakukan bersama rekan sejawat dalam menyelesaikan permasalahan terkait proses pembelajaran sehingga proses coaching yang saya lakukan mendapatkan solusi dari permasalahan yang dihadapi coachee.

Perasaan saya setelah melakukan pembelajaran modul ini adalah ...

Perasaan saya diawal mempelajarai modul 2.3. ini, saya merasa bingung dan tidak tahu bagaimana menjadi coach yang bisa membantu coachee dalam menemukan solusi dari permasalahannya tetapi ketika saya sudah mempelajari modul ini, sudah banyak tugas yang saya kerjakan akhirnya pikiran saya terbuka lagi mengenai proses coaching ini. Saya sangat senang mendapatkan ilmu baru serta saya bersemangat menerapkan coaching ini kepada murid dan teman sejawat karena proses coaching ini membantu coachee untuk belajar bukan mengajarinya dalam mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi serta melalui proses coaching ini dapat menggali potensi dari coachee.

Setelah melakukan pembelajaran pada modul 2.3. ini, target berikutnya adalah ...

Target saya berikutnya adalah ingin mengimplementasikan proses coaching kepada seluruh rekan sejawat agar rekan sejawat, agar rekan sejawat saya dapat menerapkan proses coaching kepada murid-muridnya. Melalui proses coaching dapat menggali potensi setiap individu dan membantu mengarahkan untuk menemukan sendiri solusi dari setiap permasalahannya.

Dokumentasi Latihan coaching Bersama rekan CGP https://youtu.be/c1pFNDpPaTU

Dokumentasi Observasi dala coaching dengan rekan CGP https://youtu.be/0q2GZqvkTAw