Selasa, 10 Januari 2023

Aksi Nyata Penerapan Budaya Positif di Sekolah

 

oleh: Hery Teguh Wiyono (SMPN 2 Karanganyar)



         UU No 20 tahun 2003 Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

           Terkait hal ytersebut, maka di era sekarang ini pendidikan untuk peserta didik tidak hanya untuk mencapai hasil yang terkait pengetahuan saja, tetapi juga perlu adanya output siswa yang berakhlak sesuai Profil Pelajar Pancasila.  Secara sederhana, pendidikan dapat menjadi sarana individu supaya dapat terhindarkan dari kebodohan. Semakin tinggi pendidikan maka akan semakin tinggi pula pengetahuan yang akan didapatkan. Meskipun demikian maka perlunya penguatan pada murid untuk menjunjung nilai-nilai karakter yang berbudaya sesuai dengan nilai-nilai positif Profil Pelajar Pancasila. Terkait hal tersebut maka saya sebagai seorang Guru Penggerak selalu memastikan bahwa nilai-nilai  budaya sekolah sudah seyogyanya untuk di habituasikan ke pembelajaran di sekolah. Lalu apa sebenarnya budaya sekolah itu?

Menurut Zamroni (2011:111) memberikan batasan bahwa budaya sekolah adalah pola nilai-nilai, prinsi-prinsip, tradisi-tradisi dan kebiasaan kebiasaan yang terbentuk dalam perjalanan panjang sekolah, dikembangkan sekolah dalam jangka waktu yang lama dan menjadi pegangan serta diyakini oleh seluruh warga sekolah sehingga mendorong munculnya sikap dan perilaku warga sekolah. Warga sekolah menurut UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional terdiri dari peserta didik, pendidik, kepala sekolah, tenaga pendidik serta komite sekolah. Salah satu subyek yang diambil dalam penelitian budaya sekolah ini yaitu peserta didik (siswa).

Budaya sekolah bersifat dinamik, milik seluruh warga sekolah, merupakan hasil perjalanan sekolah, serta merupakan produk dari interaksi berbagai kekuatanyang masuk ke sekolah. Kondisi sekolah yang dinamis merupakan perpaduanseluruh warga sekolah yang memilki latar belakang kehidupan sosial yangberbeda dan saling  berinteraksi secara kontinyu, sehingga membentuk system nilai yang membudaya dan menjadi milik bersama di sekolah. Budaya yangberintikan tata nilai mempunyai fungsi dalam memberikan kerangka

Budaya positif adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada peserta didik agar peserta didik dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan bertanggung jawab. Budaya positif dilaksanakan dalam upaya menumbuhkan selfdiscipline peserta didik adalah menanamkan motivasi intrinsik pada peserta didik untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya. Salah satu budaya positif yang dapat dikembangkan dan diterapkan adalah keyakinan kelas.

Mengapa keyakinan? Karena keyakinan merupakan nilai-nilai kebajikan (prinsip-prinsip) universal yang disepakati bersama secara universal, lepas dari latar belakang suku, negara, bahasa maupun agama. Keyakinan akan lebih memotivasi seseorang dari dalam, atau memotovasi secara instrinsik. Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan.

            Setelah saya mengikuti Modul 1.4 maka saya mengimplementasikan aksi nyata kepada siswa dan ke rekan guru terkait budaya sekolah.

Aksi nyata ke siswa saya terapkan dengan membuat kesepakatan kelas yang terkait keyakinan kelas yang dibicarakan dengan siswa. Diantara keyakinan kelas tersebut antara lain:

1.  Melaksanakan sosialisasi melalui paparan singkat terkait keyakinan kelas kepada peserta didik.

2. Bersama-sama dengan siswa membuat kesepakatan kelas Bersama, diantaranya adalah:

a.      Datang tepat waktu

b.     Selalu berdoa untuk mengawali kegiatan awal dan akhir pembelajaran

c.      Membuang sampah pada tempatnya

d.     Menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekitar kelas

e.      Menjalankan Ibadah sjolat Dhuhur berjamaah di sekolah secara Bersama-sama

f.      Mengumpulkan tugas tepat waktu

g.     Tidak gaduh saat pembelajaran

h.     Mendengar dan menghargai orang lain saat berbiacara

i.       Angkat tangan saat berbicara

j.       Menghormati dan saling menghargai sesame teman

 


         

         Demikian aksi nyata yang saya lakukan, harapan dari aksi nyata ini  pada murid yang ingin dilihat dari tindakan ini adalah terciptanya budaya positif dan murid mendapatkan  penguatan Pendidikan karakter, demi terwujudnya profil pelajar Pancasila

 

  Sumber rujukan:

https://educhannel.id/blog/artikel/budaya-sekolah.html

Jurnal TARBAWI Volume 2. No. 02, Juli - Desember 2016 I  ISSN 2442-8809