Kamis, 31 Desember 2020

Sinergi Guru dalam Persiapan Asesmen Nasional

 Gaung AKM  atau asesmen kompetensi minimum mulai kita dengar infor.asi kebijaksanaan tersebut.Walaupun AKM sebenarnya adalah salah satu bagian dari AN atau Asesmen Nasional. Karena dalam AN selain AKM juga masih terdapat komponen lain yaitu SLN atau survei lingkungan belajar dan SK atau survei karakter


Selasa, 10 November 2020

RANGKAIAN HAMBATAN LISTRIK

 

Assalamu’alaikum siswa sholeh dan sholekhah. Semangats selalu dan selamat hari pahlawan.

Jangan lupa kita kirimkan Al-Fatikhah kepada pahlawan Indonesia, guru dan juga orang tua kalian.

Sila pelajari materi hambatan listrik di bawah, lalu kerjakan sesuai petunjuk

PETUNJUK:

1.       TULISLAH MATERI DAN CONTOH SOAL BERIKUT

2.       SETELAH ITU, FOTO TUGAS TERSEBUT DAN KIRIMKAN DI  GOOGLE CLASSROOM

Rangkaian listrik terdiri atas dua jenis yaitu seri dan paralel. Selain itu ada juga gabungan dari dua jenis rangkaian listrik, yang disebut rangkaian campuran. Sehingga, terdapat tiga bentuk rangkaian listrik yaitu rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran.

Materi dapat didownload dengan klik  disini

Selasa, 03 November 2020

Materi Hukum Kirchoff I

 Bismillah

Semangat selalu anak-anak yang hebat. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan. Rajinlah berdoa dan belajar! Tugas hari ini sila tulis kembali materi terlampir tentang hukum khirchof (klik disini) Setelah kalian tulis di buki kalian, upload/ kirim jawaban kalian di aplikasi daring kelas IPA

Minggu, 01 November 2020

PKG SEBAGAI MONITORING DAN EVALUASI TUGAS POKOK DAN FUNGSI GURU



Setiap profesi apapun dan terutama guru pasti memiliki tanggung jawab yang harus dipenuhi. Ini tentu sejalan dengan teori bahwa mengembangkan manusia itu harus dinamis. Menurut ahli Pendidikan yaitu  John Dewey bahwa jika kamu menjadi guru, maka kamu harus selalu siap mengajar dan selalu belajar.Jadi menjadi seorang guru adalah tentang bagaimana seseorang terus belajar dan berkembang secara kontinyu.

Guru sebagai pendidik diharapkan bahwa sejak dia menjadi guru sudah seyogyanya memikul tanggung jawab sebagai posisinya menjadi guru yang wajib memenuhi tugas pokok fungsi) tupoksi) sebagai guru. Dasar inilah yang merupakan esensi dasar akuntabilitas pada profesi guru

Dalam hal tersebut Dinas Pendidikan Kab.Ngawi secara periodik dan berkesinambungan melakukan  melakukan “Monitoring dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru” (Monev PKG) dalam semester pada setiap tahunnya. Tujuannya adalah memantau dan mengevaluasi sejauh mana guru bekerja dalam tupoksi yang dijalankannya. Setiap satu sekolah biasanya dilakukan monev PKG terhadap guru oleh dua orang pengawas yang telah ditentukan oleh Dindik Ngawi.

Adapun pelaksanaan monev PKG di SMP Islamiyah Widodaren adalah pada hari rabu tanggal 21 Oktober 2020 di ruang multimedia SMP Islamiyah Widodaren Ngawi. Bapak Pengawas yang bertugas yaitu Drs.Suwarsono, M.Pd dan Drs.Lilik Dwi Nugroho BU, M.Pd.

          Adapun komponen monev PKG sebagai gambaran nyata dari tugas dan fungsi (tupoksi) guru meliputi komponen yang terdiri dari 4 komponen utama, yaitu (1). dokumen administrasi; (2). dokumen buku kerja guru yang terdiri atas buku kerja I, II dan III; (3) dokumen pengembangan diri; dan (4). Dokumen keaktifan diri.

                         Jika kita uraikan 4 komponen tersebut adalah sebagai berikut:

I.   Dokumen Administrasi, bukti fisik terdiri atas:

1.   SK Pembagian Tugas Mengajar.

2.   Ijazah S 1 dan Akta Mengajar. (Klik contoh dokumen)

3.   Sertifikat Pendidik

Klik Link dokumen administrasi : 

 

II. Dokumen Buku Kerja Guru:

A.  Buku Kerja I, bukti fisik terdiri atas:

1.   SKL, KI (SK), dan KD

2.   Silabus

3.   RPP

4.   Dokumen KKM

Klik Link Buku kerja I:


B.   Buku Kerja II, bukti fisik terdiri atas:

1.   Kalender Pendidikan Sekolah.

2.   Rencana Pekan Efektif.  

3.   Program Tahunan (Prota).

4.   Program Semester (Promes).  

5.   Jurnal guru / Kegiatan pembelajaran.  

6.   Buku Catatan  Perilaku Siswa.  

7.   Tugas-tugas Siswa.

Klik Link Buku kerja II:


 

C.  Buku Kerja III, bukti fisik terdiri atas:

1.   Jadwal Mengajar secara daring / luring. (Klik contoh dokumen)

2.   Kemampuan memanfaatkan aplikasi pembelajaran daring/ Luring. (Klik contoh dokumen)

3.   Daftar Hadir Siswa. (Klik contoh dokumen)

4.   Perencanaan Penilaian. (Klik contoh dokumen)

5.   Daftar Nilai Siswa Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap. (Klik contoh dokumen)

6.   Daya Serap Siswa. (Klik contoh dokumen)

7.   Analisis Hasil Penilaian Harian. (Klik contoh dokumen)

8.   Program Pelaksanaan  Perbaikan    dan Pengayaan. (Klik contoh dokumen)

9.   Catatan bukti bahwa Program Perbaikan dan Pengayaan telah dilaksanakan. (Klik contoh dokumen)

10.   Kisi-kisi Soal Penilaian Harian. (Klik contoh dokumen)

11.   Soal Penilaian Harian. (Klik contoh dokumen)

12.  Analisis Butir Soal Penilaian Harian. (Klik contoh dokumen)

Klik Link Buku Kerja III:


D. Buku Kerja IV

1.  Dokumen Evaluasi Diri Kerja Guru

2. Program Tindak Lanjut Kerja Guru

Klik Link Buku Kerja IV:


III.         Dokumen Pengembangan Diri

1.   Mendapat tugas tambahan (Wakasek, Urusan, Kepala Perpustakaan, Kepala Lab., Pembina OSIS, Wali Kelas). (Klik contoh dokumen)

2.   Mengikuti Diklat Fungsional. (Klik contoh dokumen)

3.   Mengikuti kegiatan kolektif guru. (Klik contoh dokumen)

4.   Publikasi hasil penelitian atau gagasan inovatif. (Klik contoh dokumen)

5.   Mempunyai karya inovatif  bidang pendidikan (teknologi tepat guna, karya seni, alat peraga/praktikum). (Klik contoh dokumen)

6.   Membuat Buku Pembelajaran, Modul, Referensi yang ber ISBN yang terbit. (Klik contoh dokumen)

Klik Link Dokumen Pengembangan Diri:


IV.   Dokumen Keaktifan Diri

          1. Masuk Kerja ≥ 95% hadir tepat waktu . (Klik contoh dokumen)

          2. Menjadi Guru Berprestasi. (Klik contoh dokumen)

          3. Menjadi Pengurus MGMP tingkat kabupaten. (Klik contoh dokumen)

Klik Link Dokumen Keaktifan Diri:

    Alkhamdulillah hasil Monev PKG Tupoksi guru yang dilakukan berjalan lancar dengan memperoleh skor 99,32 kategori sangat baik dan professional. Rekapan monev PKG yang dicek pengawas tersebut juga ditandatangani oleh kepala sekolah dan 2 pengawas untuk direkap dalam satu laporan hasil kolektif semua guru di SMP Islamiyah Widodaren dan diserahkan ke Dinas Pendidikan Kab.Ngawi.

Bukti monev PKG Tupoksi guru ada pada dokumen foto berikut:




Sedangkan foto kegiatan saat monev PKG Tupoksi guru, penulis cantumkan pada foto berikut:










Selasa, 27 Oktober 2020

Listrik Dinamis pertemuan 2 (Hukum Ohm)

           Bismillah

           Assalamu'alaikum anak-anak, smoga selalu bersemangat dan sehat selalu! Hari ini kita akan belajar tentang hukum Ohm. Sila disimak penjelasan dan contoh soalnya ya, jangan lupa latihan soalnya dikerjakan.

            Kuat arus dalam sebuah rangkaian sebanding dengan tegangan pada ujung – ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian.

            Rumus Hukum Ohm: Secara sistematis hukum ohm dirumuskan sebagai berikut:

Rumus menghitung Arus Listrik
I = V / R

Rumus menghitung Tegangan atau Beda Potensial
V = I x R.

Rumus menghitung Nilai Resistansi
R = V / I

Keterangan:
V : beda potensial atau tegangan, satuan V (volt)
I : kuat arus, satuan A (ampere)
R : hambatan Iistrik , Satuan Ω (ohm)

Contoh Soal Hukum Ohm

1. Setting DC Generator atau Power Supply untuk menghasilkan sebuah Output Tegangan 10V, kemudian atur nilai Potensiometer ke 1 kiloOhm. Berapakah nilai Arus Listrik (I)?
Diketahui

V = 10 V
R = 1 KiloOhm = 1000 Ω

Ditanya: I ....?

Jawab :
I = V / R
I = 10 / 1000
I = 0.01 Ampere atau 10 miliAmpere
Jadi, nilai Arus Listrik (I) yaitu 0.01 Ampere atau 10 miliAmpere

2. Jika di nilai Tegangan di Voltmeter (V) adalah 12V dan nilai Arus Listrik (I) di Amperemeter adalah 0.5A. Berapakah nilai Resistansi pada Potensiometer ?

Diketahui:
V = 12 V
I = 0,5 A

Ditanya: R.…?

Jawab :
R = V / I
R = 12 /0.5
R = 24 Ohm
Jadi, nilai resistensi pada potoensiometer yaitu 24 Ohm

    LATIHAN SOAL:

Kerjakan soal berikut seperti contoh, kirimkan jawaban kalian dengan memfoto jawaban kalian dan kirimkan ke aplikasi daring IPA 9!


1.      Setting power supply untuk menghasilkan output tegangan 10V, selanjutnya atur nilai potensiometer ke 10 ohm. Berapakah nilai arus listrik (I)?

2.  Atur nilai resistansi hambatan (R) potensiometer ke 500 ohm. Setelah itu atur power supply hingga mendapatkan arus listrik (I) 10 mA. Berapakah tegangannya (V)?

3. Jika di nilai Tegangan di Voltmeter (V) yaitu 12V dan nilai Arus Listrik (I) di Amperemeter adalah 0.5A. Berapakah nilai Resistansi dalam Potensiometer ?

4. Atur nilai resistansi atau hambatan Potensiometer ke 500 Ohm, kemudian atur DC Generator sehingga mendapatkan Arus Listrik (I) 10mA. Berapakah Tegangannya ?

5.      Setting DC Generator atau Power Supply agar menghasilkan Output Tegangan 10V, lalu atur Nilai Potensiometer ke 10 Ohm. Berapakah nilai Arus Listrik ?

Senin, 19 Oktober 2020

Listrik Dinamis Pertemuan 1 (Arus Listrik)

      

              Assalamualaikum siswa kelas IX,

Tidak terasa nih materi listrik statis kalian dalam pembelajaran daring selesai minggu kemarin. Sekarang kita akan belajar materi Listrik Dinamis dengan sub materi Arus Listrik

Arus listrik adalah sebuah aliran yang terjadi banyaknya muatan listrik yang mengalir dari satu titik ke titik lainnya pada rangkaian listrik tiap satuan waku.

Arus listrik dapat timbul saat terjadi beda potensial dalam rangkaian penghantar atau biasa disebut beda potensial antara dua titik.

1. Arus Listrik DC (Direct Current)

merupakan arus listrik yang mengalir satu arah atau pada arah yang sama yang bisa disebut dengan Arus Searah.

Contohnya: Sumber Arus searah yaitu seperti Baterai, Aki, Sel Surya dan Pencatu Daya (Power Supply).

2. Arus Listrik AC (Alternating Current)

merupakan arus listrik yang mengalir dengan arah arus yang selalu berbeda – beda atau berubah – ubah, yang biasa disebut dengan Arus Bolak – balik.

Contohnya: Sumber Arus bolak – balik yaitu listrik PLN, listrik yang dibangkitkan oleh generator listrik dan gelombang audio atau gelombang radio juga merupakan bentuk gelombang AC.

Rumus Arus Listrik

I = q/t

Dimana

I = arus listrik (A)

q = muatan listrik yang mengalir (C)

t = waktu yang diperlukan (t)

CONTOH SOAL:

1.    Arus listrik sebesar 10 A mengalir pada sebuah penghantar selama 4 menit. Berapa banyaknya muatan listrik yang mengalir pada penghantar tersebut?

Peb hasan

Diketahui

I = 10A

t = 4 menit = 240 s

Ditanya: q….?

Penyelesaian

I = q/t

10 = q/240

q = 2400 C

embahasan

2.    Jika dalam 3 menit mengalir 360 Coulomb muatan listrik melalui sepotong kawat penghantar. Berapa kuat arus yang mengalir pada penghantar?ahasan

Diketahui

t = 3 menit = 180s

q = 360C

Penyelesaian

I = q/t

I = 360/180

I = 2A

Jadi arus yang mengalir pada penghantar sebesar 2A

 

3.     Arus listrik sebesar 5 mA mengalir pada sel saraf selama 0,1 detik.

Berapakah besar muatan dan jumlah elektron yang berpindah

pada sel saraf tersebut?

Diketahui:

A = 5 mA = 0,005 A

t = 0,1 s

Ditanyakan: q….?

Jawab:

Besar muatan listrik,

q = I x t = 0,005 x 0,1

   = 0, 0005 C

 

SOAL LATIHAN:

1.    Perhatikan sumber arus listrik berikut:

I. Aki    II. Generator    III. Listrik PLN     IV.Batrei    V. Power Suply

Sumber arus listrik DC ditunjukkan pada nomer ….

A.   I, II, III

B.    I,III,IV

C.   I,IV,V

D.   II, IV,V

2.     Perhatikan sumber arus listrik berikut:

I. Aki    II. Generator    III. Listrik PLN     IV.Batrei    V. Power Suply

Sumber arus listrik AC ditunjukkan pada nomer ….

A.   I, II,

B.    I,III

C.   II, III

D.   II, ,V

3.     Jika dalam 2 menit mengalir 240 Coulomb muatan listrik melalui sepotong kawat penghantar. Berapa kuat arus yang mengalir pada penghantar?

A. 2 A

B. 8 A

C. 12 A

D. 120 A

4. Sebuah arus listrik yang lewat hambatan dalam suatu rangkaian dengan besar arus listriknya yaitu 5,0 Ampere dan dalam waktu 10 Sekon. Maka, berapakah besar muatan listriknya?

A. 5 A

B. 20 A

C. 50 A

D. 60 A

5. Arus listrik sebesar 5 mA mengalir pada sel saraf selama 0,01 detik.

Berapakah besar muatan dan jumlah elektron yang berpindah

pada sel saraf tersebut?

A. 0, 0005 C

B. 0, 00005 C

C. 0, 000015 C

D. 0, 000050 C

 

 


 

Minggu, 04 Oktober 2020

Materi dan Tugas Pertemuan 3 Listrik Statis Sub Materi Beda Potensial Listrik

Beda Potensial dan Energi listrik

Petir merupakan salah satu gejala listrik statis. Petir menurut Benjamin Franklin adalah kilatan cahaya yang muncul akibat perpindahan muatan negatif (elektron) antara awan dan awan, atau antara awan dan bumi.

Petir dapat terjadi ka rena adanya perbedaan potensial yang sangat besar antara dua awan yang berbeda, atau antara awan dengan bumi, sehingga akan terjadi lompatan muatan listrik, atau perpindahan elektron secara besar-besaran dari awan ke bumi, atau dari awan ke awan lainnya.

Perpindahan muatan listrik (elektron) tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan potensial listrik (beda potensial listrik). Besarnya beda potensial listrik dapat dihitung dengan membandingkan besar energi listrik yang diperlukan untuk memindahkan sejumlah muatan listrik. Secara matematis dituliskan sebagai berikut.

Contoh Soal

1. Berapakah beda potensial kutub-kutub baterai sebuah rangkaian jika baterai tersebut membutuhkan energi sebesar 60 J untuk memindahkan muatan sebesar 20 C?

Diketahui:

W = 60 J

Q = 20 C

Ditanya: beda potensial

Jawab:


 Jadi, beda potensial kutub-kutub baterai rangkaian tersebut adalah 3 V

2. Sebuah baterai yang memiliki beda potensial sebesar 1,5 V, berapakah besar energi untuk memindahkan muatan sebanyak 40 C?

Diketahui:

Beda potensial = 3V

Besar muatan = 40 C

Ditanya: Besar energi untuk memindahkan muatan

Jawab:

W= V . Q

   = 1,5  .  40

   = 60 J

Jadi, besar energi untuk memindahkan muatan tersebut sebesar 60 J.

         

         Setelah mempelajari materi di atas maka kerjakanlah soal  berikut dan kirimkan jawaban kalian diaplikasi pembelajaran daring IPA!

 1.      Beda potensial antara dua titik pada kawat penghantar adalah 9V . Berapakah energi listrik yang digunakan untuk memindahkan muatan sebesar 30 C diantara dua titik tersebut?

2.      Jumlah muatan yang dipindahkan pada sebuah rangkain listrik adalah 15 C. Jika energi yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan tersebut dari ujung-ujung rangkaian listrik adalah 45 J, berapakah beda potensial antara ujung-ujung rangkaian tersebut?