Minggu, 20 September 2020

CATATAN PELATIHAN LMS GOOGLE CLASSROOM BULAN JUNI DAN JULI SEBAGAI TITIK PENYEMANGAT PENYEMBUHAN

                  Kendala lain kegiatan gerakan literasi yang saya lakukan selain adanya pandemi adalah kondisi tubuh saya di mana mulai awal januari merasakan sakit dan dinyatakan oleh dokter terkena fistula perianal. Bahkan saat menjadi narasumber pelatihan menulis buku di perpusda Ngawi pada bulan maret mengalami pendarahan dan demam yang tinggi.

Bulan Mei melakukan operasi di RS Kasih Ibu Solo. Pada keadaan ini, sekitar dua bulan  saya bedrest karena hanya bisa berbaring di kamar, dan tidak bisa duduk. Setiap hari saat merawat luka dan mengganti kasa selama 1 jam berteriak menahan sakit. Setiap seminggu dua kali perawat dari Solo merawat luka, pada penggantian kasa beberapa kali disuntik bius 10cc, itu saja masih berteriak kesakitan sampai masker yang saya robek karena digigit saat merasakan sakit.

  Selama pemulihan kondisi sambil berbaring sering menghilangkan kejenuhan dengan menulis di laptop. Membuat konten-konten pembelajaran di youtobe "Media Komunika" ataupun memuat artikel di blog edukasi belajar IPA.Sampai tidurpun laptop masih menyala, bahkan saking seringnya dipakai sambil berbaring di kasur, laptop bagian sebelah kanan pecah engselmya.. Alkhamdulillah oleh kakak masih dapat diperbaiki dan menyala kembali dengan diberi lem dan drat pada engsel laptop tersebut. Dengan semangat melawan penyakit yang saya derita, saya tetap mencoba memikirkan pembelajaran dan pelatihan karena memang ingin benar sembuh dan sehat kembali.. 

Kondisi saya bulan Juli sudah membaik dan mulai beraktivitas, walaupun dengan bersandar menjadi narasumber pelatihan “Google Classroom” melalui zoom. Bulan Agustus sudah membaik masuk sekolah walaupun duduk beralaskan bantal donat.     

    Tak terasa sudah lebih dua bulan berlalu pada "Pelatihan Learning Manajement System (LMS) dengan Menggunakan Google Classroom". Disaat kondisi saya berjuang melawan penyakit dalam penyembuhan operasi pada pada bulan mei, tepatnya pada bulan akhir bulan juni sambil berbaring di kursi , berkolaborasi menyiapkan materi pelatihan di mana saya menjadi narasumber pelatihan yang dilaksanakan oleh IGI Kab.Ngawi. 

          Pelatihan batch 1 dilaksanakan 3 kali pertemuan secara daring melalui aplikasi zoom meeting. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 25 Juni, dan pertemuan kedua tanggal 27 Juni, serta pertemuan ketiga pada 30 juni 2020.Jumlah peserta pada batch ini sekitar 77 peserta.

        Sedangkan pelaksanaan batch 2 pada tanggal 8, 10 dan 12 Juli 2020. Adapun peserta pada batch 2 ini adalah 60 peserta yang terdiri dari guru SD, SMP, SMK dan ada juga yang dosen dari Mataram.

        Berikut adalah link yang terkait gambaran pelatihan yang saya lakukan:

a. Pelatihan google classroom batch 1 https://classroom.google.com/c/MTE0NDgxODE4NTkz?cjc=iulzcfk

b.Pelatihan google classroom batch 2:

https://classroom.google.com/c/MTE1MDkxNTA1NTY2?cjc=ycbtj2b

c. Rekaman zoom pelatihan google classroom: https://www.youtube.com/watch?v=aTw5eOKZol8

Sedangkan ringkasan berupa video pelatihan batch 1 dan 2 dapat dilihat dengan klik disini.

d. Materi pertemuan pertama, silakan klik disini.

e. Materi pertemuan kedua, silakan klik disini

f. Materi pertemuan ketiga, silakan klik disini

h. Pamflet kegiatan.




Sabtu, 19 September 2020

Mengenalkan Literasi di Perpustakaan Daerah Kepada Siswa (29 Februari 2020)


 

    Pada kegiatan ini yaitu mengajak siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler "sains  dan jurnalistik" SMP Islamiyah Widodaren Ngawi berkunjung ke perpustakaan daerah. Pada saat itu , pada saat itu pada bulan februari sudah terjadi awal pandemi, tetapi pembelajaran langsung masih dilaksanakan, karena himbauan belajar di rumah dimulai pada bulan maret minggu ketiga supaya siswa belajar di rumah selama dua minggu. Walau akhirnya sampai sekarang siswa masih dihimbau untuk belajar dari rumah oleh pemerintah.

    Dengan mencarter minibus saya dan bu Anik zubaida selaku pendamping kegiatan membersamai 30 peserta yang terdiri 2 siswa putra dan 28 siswa putri. Jam 06.30 anak-anak sudah mulai berkumpul di halaman. Setelah absensi, Ibu Kepala SMP Islamiyah memberikan sambutan kepada siswa untuk menjaga sopan santun selam kegiatan dan mencari informasi terkait literasi dan buku bacaan yang ada di perpusda Ngawi.

    Setelah pengarahan Ibu kepala sekolah dilanjutkan doa supaya kegiatan lancar. Tepat pukul 07.30 siswa dengan tertib masuk ke dalam minibus untuk berangkat menuju perpusda  yang berjarak sekitar 24 km dari sekolah.

    Jam 07.55 WIB atau sekitar 25 menit kami sudah sampai di perpusda. Letaknya sangat strategis di barat alun-alun dan selatan masjid Ngawi. Tak disangka rombongan kami disambut oleh staf informasi perpusda dan dipersilakan masuk ke aula perpusda. Disini, rombongan kami sudah ditunggu oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan daerah Kab.Ngawi yaitu Bapak Slamet. Ya..sebuah sambutan yang tidak disangka begitu ramah walaupun kepada rombongan siswa oleh bapak kadin. Dan ini memang sangta kental dengan budaya pemkab Ngawi dengan semboyan "Ngawi Ramah".

        Setelah sambutan dan diskusi, para siswa di perkenalkan dengan ruangan perpusda Ngawi yang kebetulan baru dua bulan menempati gedung yang baru dibangun dengan tata letak yang modern dan nyaman. Disini terlihat siswa antusias dan senang , stelah sekitar 2 jam melihat-lihat koleksi buku yang tertata  rapi di rak perpusa, para siswa bersantai di aula perpustda yang ukuran cukup luas. Di atas lantai 2 ini dan berkarpet merahmenambah suasana aula betah untuk bersantai sambil baca buku. Apalagi sambil berselvie ria juga asik, karena pemandangan dari berbagai sudut terlihat eksotik.

        Acara dilanjutkan dengan mengisi waktu untuk berkunjung ke benteng pendem "Van Den Bosch:'. Letaknya sekitar 1 km dari perpusda. Benteng yang merupakan peninggalan masa penjajahan Belanda ini, sangat erat kaitannya dengan perang Diponegoro, karena sat itu pasukan Diponegoro sangat kuat tidak hanya di mataram saja, tetapi di bagian Jawa lainnya termasuk bagian timur seperti Ngawi dan sekitanya. 

        Menjelang pukul 11. 30 WIB siswa yang sangat ceria menikmati pesona benteng pendem yang "intragamable" untuk berfoto ria, karena batas kegiatan yang diiinkan Ibu Kepala Sekolah adalah jam 12.15 WIB sudah sampai di sekolah, maka rombongan akhirnya berkemas dan menuju ke sekolah. Alkhamdulillah lancar dan senang terlihat dari pandangan siswa yang bilang sangat berkesan saat acara tadi, terutama mengenalkan literasi di perpusda secara langsung.

Lampiran daftar peserta kunjungan literasi ke perpusda pad tanggal 29 Februari 2020 dapat dilihat di dengan klik disini.












Workshop Pemanfaatan Tablet Sebagai Media Pembelajaran (10 Januari 2020)



        Tepat pukul 06.45 pagi saya langsung berkemas dari rumah menuju tempat pelatihan yang berjarak lumayan jauh sekitar 42 km dari rumah saya. Sekitar 1 jam sudah sampai   ke SMPN 2 Kasreman yang terletak di Ngawi bagian timur yang berbatasan dengan daerah Bojonegoro. Walaupun suasana di pelosok pedesaan, tapi sekolah ini tampak asri dan penuh seangat berenergi ketika kami bertemu pertama kali. Apalagi Kepala sekolahnya tampak ramah dan "very excellent". Beliau adalah Bapak Fajar Budhianto M.Pd ysng terkenal sebagai kepala sekolah berprestasi di Kab.Ngawi dan  selalu menggaungkan literasi bagi guru-guru di Ngawi.

         Kegiatan "Workshop Pemanfaatan Tablet Sebagai Media Pembelajaran' ini dilaksanakan tanggal 10 Januari 2020 di aula SMPN 2 Kasreman. Acara di awali dengan pembukaan oleh bapak Fajar. Kemudian dilanjutkan ramah tamah 10 menit sebagai pengenalan narasumber yaitu saya dan Bapak Eko iswaji yang merupakan Kepala SMPN 3 Kedunggalar.

         Acara inti dilanjutkan dengan paparan dua narasumber . Tampil pertama saya memaparkan presentasi tentang pengenalan media pembelajaran dan devicenya, termasuk tablet dan cara penggunaanya dengan berbagai fitur serta memanfaatkan aplikasi perekam suara atau voice recorder dan aplikasi penilaian seperti google form dan quizizz. Di sesi selanjutnya diisi oleh Bapak Eko Iswaji dengan pembahasan tema 10 kemampuan dasar guru dalam rangka pembelajaran era revolusi 4.0.

           Setelah istirahat saya memaparkan cara pengelolaan file menggunakan tablet. Disini peserta diperkenalkan dengan aplikasi Dropbox. Dropbox adalah aplikasi yang merupakan tempat penyimpanan berbasis cloud dan sarana antar perangkat, dalam hal ini menghubungkan penyimpanan awan/cloud dengan tablet.

        Acara dilanjutkan dengan diskusi dan praktik bersama-sama dengan peserta yang merupakan guru-guru SMPN 2 Kasreman . Untuk materi yang saya sampaikan dapat  diunduh dengan klik disini juga saya lampirkan surat tugas dari kepala sekolah dengan klik disini

        Semoga artikel ini bermanfaat , salam literasi dan terima kasih.




Jumat, 18 September 2020

Semangat Literasi Pelatihan Menulis Buku (Pelatihan 8 Maret 2020)

         


 

        Selamat pagi rekan-rekan guru hebat di Nusantara, salam sehat dan literasi unuk Indonesia Maju. Tulisan ini adalah resume kegiatan  "Pelatihan Menulis Buku" yang kami laksanakan beberapa bulan lalu, karena penulis sakit sejak bulan Maret, maka baru menuliskan ringkasan kegiatan yang dilakukan pada kondisi penyembuhan sakit paska operasi fistula setelah "bedrest" sekitar 2,5 bulan. Alkhamdulillah syukur saya ucapkan pada  Allah SWT yang telah memberikan kondisi  membaik dan sehat sehingga pada awal bulan Juli sudah beraktivitas normal dan masuk piket pembelajaran daring di sekolah walaupun duduk tidak boleh terlalu lama dan beralaskan bantal donat untuk kenyamanan saat  piket di sekolah.

         Kegiatan "Pelatihan Menulis Buku" pada bulan Maret ini merupakan rangkaian kegiatan yang merupakan kelanjutan pelatihan pada 28 Februari 2020. Tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan motivasi kepada guru dengan semangat menulis hingga menghasilkan karya berupa buku. Adapun narasumber pelatihan ini adalah guru penulis  Ngawi yang telah berpengalaman dalam membuat buku yaitu Fajar Budhianto, HeryTeguhWiyono, Sukir dan Wening Kusuma. 

        Kegiatan yang dilaksanakan  atas kerjasama IGI Ngawi, Komunitas Guru Penulis Ngawi dan di  Dinas Perpustakan dan Kearsipan Daerah Kab.Ngawi ini di buka oleh Bapak Slamet selaku Kepala Dinas  Perpustakan dan Kearsipan Daerah Kab.Ngawi dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. 

        Nara sumber pertama Bp.Fajar memberikan materi alasan menulis dan bagaimana kiat menulis. Selain sebqgai ketua IGI Ngawi beliau juga seorang editor dan mempunyai  keahlian dalam tata letak mendesain cover buku. Salah satu buku karya beliau yang berjudul “Jangan Panggil Aku” Haji cukup menarik perhatian peserta untuk bertanya jawab. Beliau menyampaikan paling tidak ada dua produk kegiatan pelatihan ini, yaitu  kumpulan antologi peserta kegiatan dalam bentuk memoar dan 1 buku per peserta bisa dalam bentuk fiksi atau non fiksi.
       Narasumber kedua yang tampil adalah  bu Wening yang merupakan penulis multitalen terutama buku yang berbau dengan budaya lokal terutama masyarakat Jawa. Beliau langsung menggebrak peserta dengan membedah 10 buku yang dibuat dengan mengambil satu sampel buku dengan  menunjukkan teknis saat menuliskan buku tersebut. Disini peserta juga saling berargumentasi dengan narasumber sehingga diskusi semakin mengasikkan.
       Narasumber selanjutnya adalah Bp Hery atau biasa dipanggil HTW  oleh teman temannya. Walaupun latar belakang beliau Guru IPA, beliau telah menerbitkan buku-buku karya maupun artikel ilmiah dan non ilmiah. Salah satu bukunya yang memuat kearifan lokal Kab.Ngawi adalah buku dengan judul “Pitutur Eksotika Bumi Orek Orek”.
        Beliau juga memberikan motivasi bagaimana membuat ide sederhana untuk dikembangkan menjadi buku. Beberapa karya tulisnya sering lolos lomba tingkat Nasional, diantaranya menjadi presenter dan pemakalah di P4TK IPA dan Kemdikbud .Bahkan di tahun 2019 menjadi Finalis Inobel kategori Media Pembelajaran bidang MIPA tingkat SMP.
          Narasumber berikutnya adalah Bp Sukir. Beliau merupakan guru dengan pengalaman sebagai editor Jurnal Induksi dan youtober.Salah satu tulisan beliau pernah menjadi artikel pendidikan tingkat Provinsi Jawa Timur. Paparan beliau mengalir dari teori menjadi praktik dengan sistem "generator" yaitu narasumber selain memberikan semangat luar biasa juga dapat mengarahkan audien untuk mengerjakan apa yang diaampaikan.Dengan teknik ini,beliau mengkritìsi praktuk tulisan peserta secara online dengan google docs. Dengan demikian peserta langsung tahu arahan bentuk tulisan dari koreksi langsung saat pelatihan dengan bimbingan beliau.
         Antusias peserta yang terus berdiskusi dengan narasumber tak terasa sampai menjelang siang. Karena kondisi awal pandemi maka panitia hanya membatasi sampai dengan jam 12 siang.  Diharapkan materi didiskusikan secara daring di grup WA berupa refleksi kegiatan dan rencana tindak lanjut menulis buku. 
         Adapun materi kegiatan dapat diunduh dengan klik disini. Terima kasih, salam literasi dan semoga bermanfaat.


Kamis, 17 September 2020

Peningkatan Karakter Siswa Melalui PKPL Masa Pandemi

Hambatan yang ditemui tentang pembelajaran daring pada masa pandemi adalah jumlah siswa yang memiliki gawai pendukung pembelajaran sekitar 60 %. Dari 60% siswa tersebut hanya separuhnya yang memiliki daya dukung internet karena kondisi ekonomi orang tua. Selain itu juga terdapat 30 siswa inklusi yang dalam hal ini perlu sekali dalam pendampingan pembelajarannya dalam masa pandemi.

Dalam hal ini jika pembelajaran daring tidak mendukung, guru dapat menerapkan strategi lain seperti kombinasi daring pada siswa yang memiliki hp, juga melayani pembelaran laring melalui tatap muka terjadual dalam sistem portofolio tugas yang disebut sebagai program “Portofolio Kotak Pos Literasi” (PKPL) masa pandemi di SMP Islamiyah Widodaren Kabupaten Ngawi.

Tujuan PKPL adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa pada masa pandemi, terutama pada siswa inklusi dan siswa yang kurang memiliki fasilitas internet di rumah. Caranya adalah melalui penugasan portofolio dengan cara membaca buku bacaan yang dipilih dengan mengambil dari kotak literasi yang disediakan sekolah, dan membuat tulisan tentang  kegiatan siswa pada  masa pandemi.

 Saat datang ke sekolah dengan memperhatikan protokol kesehatan, siswa mendapat bimbingan  untuk menghasilkan karya puisi dan cerita pendek tentang kegiatan siswa selama pandemi. Hasil yang diharapkan siswa menghasilkan karya, walaupun dalam masa pandemi tetap bersemangat belajar dan berliterasi,

     Tugas portofolio selanjutnya dengan membuat tugas literasi berupa puisi dan cerita pendek yang menceritakan kegiatan siswa di rumah selama masa pandemi. Adapun salah satu kegiatannya dapat terlihat pada video dengan link https://www.youtube.com/watch?v=F3E-DO1XMkg. 

Pada saat kegiatan dalam membuat karya literasi tersebut guru juga melakukan pembimbingan siswa yang dilakukan pada saat siswa datang ke sekolah untuk mengumpulkan tugas. Selain itu guru memberikan motivasi siswa inklusi untuk tetap bersemangat dalam belajar sesuai dengan semboyan program PKPL yaitu “Optimislah melewati masa pandemi ini dengan selalu semangat belajar dan berdoa”.

PKPL ini juga terinspirasi dari webinar “Tetap Produktif di Masa Penuh Tantangan, Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia” yang dilaksanakan oleh Pusat Penguatan Karakter Kemdikbud.  Inovasi yang saya lakukan adalah dengan melaksanakan pembelajaran berbasis potofolio dimana memiliki kebaharuannya sebagai berikut:

1.  Program kotak pos literasi ini diutamakan untuk mengatasi pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus dan siswa yang tidak mempunyai hp atau akses intenet.

2.  Memanfaatkan rak buku perpustakaan yang tidak digunakan selama masa pandemi untuk dimanfaatkan sebagai kotak pos penyerahan dan pengiriman tugas literasi siswa.

3.  Hambatan pembelajaran daring menggunakan hp dan kuota internet teratasi dengan kegiatan sistem pengumpulan tugas portofolio pada kotak pos yang disediakan.

4. Kegiatan selama di sekolah dilaksanakan sekitar 10 sd 15 menit persiswa dengan protokol kesehatan saat datang ke sekolah dengan dicek suhu badan dan mencuci tangan pada kran yang disediakan oleh siswa, serta pemakaian masker saat ke sekolah.

Adapun nilai karakter dari PKPL ini adalah jujur, kreatif mandiri dan disiplin. Nilai kejujuran terlihat saat siswa mengumpulkan tugas dengan  membuat karya dengan tidak menjiplak atau plagiasi dari internet. Nilai kreatif dan mandiri terlihat dengan hasil karya siswa yang beraneka bentuk tulisan literasi yang dibuat sendiri di masa pandemi. Sedangkan kedisplinan terlihat pada saat siswa mengumpulkan tugas dilatih untuk tepat waktu dengan penuh tanggungjawab.


Senin, 14 September 2020

CONTOH PAKTA INTEGRITAS, SURAT IZIN & SK PEMBINA KSN 2020

 


 Tujuan umum Kompetisi Sains Nasional Sekolah Menengah Pertama (KSN-SMP) Tahun 2020 adalah sebagai wahana kompetisi dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bagi peserta didik SMP dan atau yang sederajat untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya bidang sains yang berasas- kan pendidikan karakter meliputi religiusitas, integritas, nasionalisme, kemandirian dan gotong royong. Selain hal itu, kegiatan ini juga sebagai bagian dari upaya komprehensif dalam penumbuhkembangan budaya belajar, kreativitas, dan motivasi berprestasi. Kompetisi ini diran- cang sebagai kompetisi yang sehat serta menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas.

 Sedangkan Tujuan khusus KSN-SMP Tahun 2020 adalah sebagai berikut:

1.   Menyediakan wahana bagi peserta didik SMP dan atau yang sederajat untuk mengembangkan bakat dan minat di bidang IPA Matematika dan IPS sehingga peserta didik dapat berkrea- si, terampil, memecahkan masalah, dan mampu mengembang- kan seluruh aspek kepribadiannya;

2.   Memotivasi peserta didik SMP dan atau yang sederajat untuk selalu meningkatkan kemampuan spiritual, emosional, dan intelektual berdasarkan norma dan tata nilai yang baik;

3.   Peserta didik SMP dan atau yang sederajat untuk mengap- likasikan pengetahuan bidang IPA Matematika dan IPS dalam kehidupan sehari-hari;

4.   Memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas dan kreativitas pembelajaran IPA Matematika, dan IPS di SMP dan atau yang sederajat;

5.   Memotivasi institusi/lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan

Adapun dalam pendaftaran KSN secara daring sperti yang telah dibahas pada postingan sebelumnya pada blog ini di https://edukasibelajaripa.blogspot.com/2020/09/panduan-ksn-daring-2020.html. Untuk lebih jelas dalam pengisian administrasi selain menyiapkan biodata siswa dan foto siswa maka perlu juga admin sekolah menyiapkan surat pernyataan pakta inegritas dan surat izin orang tua.   

Berikut kami sertakan contoh surat pernyataan pakta integritas dan surat izin orang tua bagi siswa peserta KSN. Adapun contoh format pakta integritas dan  contoh format surat izin dapa dapat diklik di link ini.

Selain arsip tersebut, sekiranya sekolah perlu menyiapkan surat keterangan  berupa SK bagi pembina beserta siswa yang dibimbingnya. Adapun SK pembina dapat di klik pada disini.

            Semoga bermanfaat dan terimakasih.

    


 

 

PANDUAN KSN DARING 2020

     


          Dalam rangka membekali peserta didik sebagai generasi emas Indonesia tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan, pemerintah mendorong peningkatan literasi dasar, kompetensi berpikir, kritis, kreatif, komunikatif dan kolaborasi generasi muda. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama berupaya mewujudkan program Nawacita dengan mengimplimentasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui kegiatan Lomba, Festival dan Kompetisi tahun 2020 mulai dari tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional.
          Salah satu kegiatan dalam hal tersebut adalah Kompetensi Sains Nasional (KSN) . Apa KSN itu? Tentunya rekan-rekan bapak ibu guru ingat tentang Olimpiade Sains Nasionasl (OSN). Olimpiade Sains Nasional yang biasa disingkat OSN adalah ajang kompetisi bidang sains bagi para siswa pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA di Indonesia. Peserta OSN (sekarang berganti menjadi Kompetisi Sains Nasional, disingkat : KSN) adalah siswa yang telah lulus seleksi untuk setiap tingkatan, baik itu di Sekolah, Kab./Kota, dan Propinsi. Mereka adalah siswa-siswi terbaik di bidang sains yang siap bertarung di bidang studi : Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
        KSN adalah kegiatan Kemendikbud tahunan guna memberikan ruang belajar, memfasilitasi peserta didik dalam menumbuhkembangkan kecintaan terhadap Sains dan menstimulus para siswa dan guru yang berprestasi dan memiliki bakat minat agar dapat meningkatkan kemampuannya.
        Adapun petunjuk pendaftaran secara daring dapat dilihat pada link dengan klik disini Sedangkan untuk silabus KSN dapat didownload pada link dengan klik langsung disini
      Selain itu dalam sebelum mendaftarkan siswa ke panitia KSN Kemdikbud maka  ioperlu diperhatikan beberapa data yang perlu disiapkan. Data tersebut adalah foto siswa peserta, surat ijin orang tua/wali murid dan surat pernyataan pakta integritas.
Semoga informasi ini bermanfaat, salam literasi dan terima kasih.



Selasa, 01 September 2020

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL ERA PANDEMI (Artikel Seaqis Qitep)

 


Sejak dihentikannya pembelajaran tatap muka untuk sementara pada pertengahan bulan Maret 2020 karena pandemi Covid 19, maka tatanan dalam dunia pendidikan  mengalami perubahan yang signifikan. Perubahan tersebut bukan hanya masalah  perubahan pola pembelajaran dari tatap muka menjadi daring,  tetapi strategi pembelajaran yang diterapkan otomatis juga berubah.

Terkait strategi pembelajaran, maka faktor guru dianggap berperan dominan untuk mendukung keberhasilan pembelajaran. Survei yang dilakukan penulis pada komunitas guru IPA Kab.Ngawi menyatakan lebih 65% guru belum siap melaksanakan pembelajaran daring. Terlebih RPP yang ada selama ini tidak disiapkan pada kondisi keadaan yang tidak normal (pandemi). Kebanyakan guru dalam merancang pembelajaran melalui RPP masih merasa terbebani sebagai masalah administrasi normatif, walaupun seharusnya sebagai pendidik harus menyadari bahwa RPP merupakan bagian dari tugas bagi seorang pendidik.

Belajar dari rumah berdasarkan surat edaran Mendikbud nomor 04 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran covid 19 dihimbau untuk dapat memberikan pengalaman yang bermakna dan pendidikan kecakapan hidup. Strategi untuk memfasilitasi hal tersebut, guru harus menyiapkan materi pembelajaran yang dapat berpengaruh terhadap pengalaman dan kecakapan hidup siswa dari konsep-konsep sederhana dilingkungan siswa.

Misal pada konsep kalor diajarkan bagaimana membantu orang tua memasak dibuat laporan terjadinya perpindahan kalor pada alat dan proses memasak yang dialami. Pada konsep perpindahan energi siswa dapat menganalisa terjadinya perubahan energi pada alat listrik dirumahnya dan berperilaku bijak untuk menghemat energi. Pada materi ciri-ciri kehidupan, siswa dapat membuat pengamatan ciri-ciri kehidupan di lingkungan sekitar rumahnya. Pembelajaran fotosintesa dapat dilaksanakan secara inquiry terbimbing, sehingga siswa dapat menemukan konsep pada fotosintesa misal dengan uji coba ingenhous menggunakan peralatan sederhana seperti botol bekas sesuai LK yang disiapkan oleh guru.

Pengembangan yang lebih aktual dan kreatif misal materi organ pada tumbuhan guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan STEM dalam skala sederhana. Maksudnya masih dalam tahap perancangan tanpa menghasilkan produk. Jika menghasilkan produk juga menggunakan bahan yang terjangkau di lingkungan siswa. Disini siswa dimotivasi untuk mengaitkan konsep produk yang berhubungan dengan kesehatan yaitu tahapan mendesain APD berupa face shiled. Siswa dapat berimprovisasi bagaimana membuat desain face shield misal berupa arahan dari desain tersebut yang terinspirasi dari pelepah pohon pisang dapat dibuat model face shield yang dikembangkan menjadi bentuk lain yang inovatif, seperti kelengkungan sesuai permukaan wajah manusia. Kriteria STEM dapat dimunculkan misal struktur dan kelenturan organ tumbuhan, pemilihan desain memperhatikan pengembangan teknologi apa pada face shield yang bermanfaat, misal desain diberi sensor suhu, rancangan juga memperhatikan sasaran anak dan dewasa termasuk kalkulasi ukuran area yang sesuai.

Contoh tersebut tentu bukan wajib diterapkan, artinya guru tetap memperhatikan kondisi siswa. Hal tersebut menurut Iwan Syahril, Dirjen GTK Kemdikbud dalam siaran pers nomor 140/sipres/A6/VI/2020 menyatakan bahwa ketuntasan kurikulum tidak boleh dipaksakan pada masa pandemi. Pernyataan tersebut tentu sebagai kebijaksanaan yang memberikan rambu-rambu bahwa pembelajaran yang dilakukan mesti menyesuaikan situasi dan kondisi peserta didik dari segi humanisme, sehingga peserta didik tidak akan merasa terbebani apalagi stress.  Jadi pembelajaran IPA tetap memperhatikan dari hal yang sederhana dan dapat diadaptasikan secara kontekstual dengan memperhatikan kondisi yang ada di lingkungan siswa.

 

 


Perkecambahan


 Perkecambahan:  proses pertumbuhan embrio pada biji menjadi individu baru 

•Biji yang masih belum tumbuh merupakan biji yang berada pada keadaan dormansi.

Dormansi : peristiwa dimana biji mengalami masa istirahat.

Jika kena air maka terjadi penyerapan air /imbibisi 

Perhatikan gambar proses perkecambahan berikut:

Faktor eksternal:

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. Faktor eksternal tersebut antara lain zat hara, cahaya, air, suhu, oksigen dan kelembapan. Zat hara adalah unsur makronutrien dan mikronutrien, misalnya karbondioksida. Selain zat hara, cahaya dan air juga memiliki fungsinya sendiri sebagai faktor eksternal dalam perkembangan sebuah tumbuhan. 

Faktor Internal

Faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri. Yang termasuk ke dalam faktor internal antara lain gen dan fitohormon. Tentu kamu sudah mendengar tentang gen sebelumnya, kan? Gen merupakan substansi yang menurunkan sifat dari induk kepada keturunannya. Dalam tumbuhan, gen bisa mengatur keadaan fisik dan non fisik tumbuhan, misalnya warna bunga atau rasa buahnya.

Fitohormon adalah zat yang mengendalikan fungsi tubuh pada tumbuhan. Contoh fitohormon antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam abisat, etilen, traumalin, dan kalin.