Selamat pagi rekan-rekan guru hebat di Nusantara, salam sehat dan literasi unuk Indonesia Maju. Tulisan ini adalah resume kegiatan "Pelatihan Menulis Buku" yang kami laksanakan beberapa bulan lalu, karena penulis sakit sejak bulan Maret, maka baru menuliskan ringkasan kegiatan yang dilakukan pada kondisi penyembuhan sakit paska operasi fistula setelah "bedrest" sekitar 2,5 bulan. Alkhamdulillah syukur saya ucapkan pada Allah SWT yang telah memberikan kondisi membaik dan sehat sehingga pada awal bulan Juli sudah beraktivitas normal dan masuk piket pembelajaran daring di sekolah walaupun duduk tidak boleh terlalu lama dan beralaskan bantal donat untuk kenyamanan saat piket di sekolah.
Kegiatan "Pelatihan Menulis Buku" pada bulan Maret ini merupakan rangkaian kegiatan yang merupakan kelanjutan pelatihan pada 28 Februari 2020. Tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan motivasi kepada guru dengan semangat menulis hingga menghasilkan karya berupa buku. Adapun narasumber pelatihan ini adalah guru penulis Ngawi yang telah berpengalaman dalam membuat buku yaitu Fajar Budhianto, HeryTeguhWiyono, Sukir dan Wening Kusuma.
Kegiatan yang dilaksanakan atas kerjasama IGI Ngawi, Komunitas Guru Penulis Ngawi dan di Dinas Perpustakan dan Kearsipan Daerah Kab.Ngawi ini di buka oleh Bapak Slamet selaku Kepala Dinas Perpustakan dan Kearsipan Daerah Kab.Ngawi dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Nara sumber pertama Bp.Fajar memberikan materi alasan menulis dan bagaimana kiat menulis. Selain sebqgai ketua IGI Ngawi beliau juga seorang editor dan mempunyai keahlian dalam tata letak mendesain cover buku. Salah satu buku karya beliau yang berjudul “Jangan Panggil Aku” Haji cukup menarik perhatian peserta untuk bertanya jawab. Beliau menyampaikan paling tidak ada dua produk kegiatan pelatihan ini, yaitu kumpulan antologi peserta kegiatan dalam bentuk memoar dan 1 buku per peserta bisa dalam bentuk fiksi atau non fiksi.
Narasumber kedua yang tampil adalah bu Wening yang merupakan penulis multitalen terutama buku yang berbau dengan budaya lokal terutama masyarakat Jawa. Beliau langsung menggebrak peserta dengan membedah 10 buku yang dibuat dengan mengambil satu sampel buku dengan menunjukkan teknis saat menuliskan buku tersebut. Disini peserta juga saling berargumentasi dengan narasumber sehingga diskusi semakin mengasikkan.
Narasumber selanjutnya adalah Bp Hery atau biasa dipanggil HTW oleh teman temannya. Walaupun latar belakang beliau Guru IPA, beliau telah menerbitkan buku-buku karya maupun artikel ilmiah dan non ilmiah. Salah satu bukunya yang memuat kearifan lokal Kab.Ngawi adalah buku dengan judul “Pitutur Eksotika Bumi Orek Orek”.
Beliau juga memberikan motivasi bagaimana membuat ide sederhana untuk dikembangkan menjadi buku. Beberapa karya tulisnya sering lolos lomba tingkat Nasional, diantaranya menjadi presenter dan pemakalah di P4TK IPA dan Kemdikbud .Bahkan di tahun 2019 menjadi Finalis Inobel kategori Media Pembelajaran bidang MIPA tingkat SMP.
Narasumber berikutnya adalah Bp Sukir. Beliau merupakan guru dengan pengalaman sebagai editor Jurnal Induksi dan youtober.Salah satu tulisan beliau pernah menjadi artikel pendidikan tingkat Provinsi Jawa Timur. Paparan beliau mengalir dari teori menjadi praktik dengan sistem "generator" yaitu narasumber selain memberikan semangat luar biasa juga dapat mengarahkan audien untuk mengerjakan apa yang diaampaikan.Dengan teknik ini,beliau mengkritìsi praktuk tulisan peserta secara online dengan google docs. Dengan demikian peserta langsung tahu arahan bentuk tulisan dari koreksi langsung saat pelatihan dengan bimbingan beliau.
Antusias peserta yang terus berdiskusi dengan narasumber tak terasa sampai menjelang siang. Karena kondisi awal pandemi maka panitia hanya membatasi sampai dengan jam 12 siang. Diharapkan materi didiskusikan secara daring di grup WA berupa refleksi kegiatan dan rencana tindak lanjut menulis buku.
Adapun materi kegiatan dapat diunduh dengan klik
disini. Terima kasih, salam literasi dan semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar