Selasa, 28 November 2017

INDIKATOR ALAMI DI SEKITAR KITA

        Indikator alami dapat dibuat daribagian tanaman yang berwarna baik itu bagian batang, daun maupun bunga. Tanaman tersebut misalnya kelopak bunga sepatu, daun kubis ungu, daun bayam merah, daun bangka-bangkaan, kayu secang, dan kunyit. Sebenarnya hampir semua tumbuhan berwarna dapat dipakai sebagai indikator asam basa, tetapi terkadang perubahan warnanya tidak jelas perbedaannya. Oleh karena itu hanya beberapa saja yang sering dipakai karena menunjukkan perbedaan warna yang jelas saat berada di lingkungan asam dan saat berada di lingkungan basa. 
      Tanaman yang sering dan dapat dipakai sebagai indikator alami antara lain daun kubis ungu yang memberikan warna merah dan hijau, daun bayam merah yang memberikan warna merah dan kuning, kayu secang yang memberikan warna kuning dan merah, bangka-bangkaan atau nanas kerang yang memberikan warna merah muda (pink) dan hijau.
Berikut adalah contoh beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai indikator asam dan basa.
Daun kubis ungu (Brassica oleracea L.
Daun kubis ungu bila dilarutkan dalam air panas akan mengeluarkan zat kimia yang berwarna biru atau biru keunguan bila terlalu pekat. 
Zat kimia inilah yang bila bercampur dengan asam akan berubah warna menjadi merah dan bila bercampur dengan basa berubah menjadi hijau.   
Daun rhoeo discolor  
Cara memanfaatkannya sebagai indikator adalah dengan mengiris-iris daun bangka-bangkaan ini dan dikeringkan. Kemudian irisan daun yang sudah kering ini dilarutkan dalam alkohol, maka akan diperoleh larutan dengan warna kuning kemerahan.
Dalam suasana asam warnanya berubah menjadi merah muda (pink) dan dalam suasana basa berubah menjadi hijau. 
Kayu secang (Caesalpinia sappan
Disebut juga kayu sapang, kebanyakan digunakan sebagai bahan pengecat. Saat ini kayu secang banyak diolah sebagai minuman yang berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit (Hembing, dkk., 1993 : 120). Seperti halnya daun bangka-bangkaan, maka bila kayu secang diiris tipis-tipis dan dikeringkan (pengeringan biasanya dilakukan dalam oven), lalu dilarutkan dalam alkohol, akan diperoleh larutan berwarna merah orange. 
Dalam suasana asam akan berubah warna menjadi kuning, sedangkan dalam suasana basa berwarna merah. 
Soka. Tumbuhan ini bernama latin Ixora Sp. Soka sebenarnya merupakan tanaman liar tipe perdu yang tumbuh di hutan. Tanaman ini termasuk dalam golongan kopi-kopian dan memiliki bunga berwarna cerah. Dari larutan ekstrak yang berwarna coklat bening, akan berubah menjadi merah dalam suasana asam dan berwarna hijau pekat dalam suasana basa 
 Bunga Sepatu atau Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.
Tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis.
Dari larutan ekstrak yang berwarna ungu, akan berubah menjadi merah dalam suasana asam dan berwarna hijau dalam suasana basa.
Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.), adalah termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura). Sebagai indikator asam basa, yang dimanfaatkan dari tanaman kunyit adalah ekstrak dari rimpangnya.
Dari larutan ekstrak yang berwarna kuning pekat (mendekate oranye), akan berubah menjadi kuning jernih dalam suasana asam dan berwarna merah bata dalam suasana basa.




Sumber:
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba-2/plh/513-mengenal-indikator-alami-di-sekitar-kita 

Selasa, 21 November 2017

PEWARISAN SIFAT

PEWARISAN SIFAT
Sel memiliki inti sel atau nukleus, pada inti sel terdapat jalinan seperti benang halus yang disebut kromosom. Kromosom inilah yang merupakan pembawa sifat keturunan. Di sepanjang kromosom terdapat gen yang merupakan penentu sifat keturunan suatu makhluk hidup. Jadi baik kromosom maupun gen sama pentingnya dalam penurunan sifat.
Istilah:
gen, yaitu unit terkecil bahan sifat keturunan
kromosom, yaitu pembawa sifat keturunan
alel, yaitu pasangan gen yang saling berhubungan
parental (P), yaitu induk
filial (F), yaitu keturunan
genotip, yaitu sifat yang tidak tampak dari luar dan biasanya disimbolkan dengan huruf
fenotip, yaitu sifat yang tampak dari luar
hibridisasi, yaitu perkawinan antara dua induk yang berbeda sifatnya
monohibrid, yaitu perkawinan dengan satu sifat beda
dihibrid, yaitu perkawinan dengan dua sifat beda
dominan, yaitu faktor yang kuat dan dapat menutupi faktor yang lainnya. Disimbolkan dengan huruf besar
resesif, yaitu faktor yang lemah dan ditutupi oleh faktor yang dominan. Disimbolkan dengan huruf kecil
intermediet, yaitu faktor dominan yang tidak sepenuhnya menutupi faktor resesif dan akan menghasilkan sifat yang baru
homozigot, yaitu genotip gen dan alel memiliki faktor yang sama. Misalah AA, aa, BB,cc
heterozigot, yaitu genotif gen dan alel memiliki faktor yang berbeda. Misalnya Aa, Bb, Cc
galur murni, yaitu individu yang berasal dari perkawinan sendiri, dan mempunya sifat yang sama persis dengan induknya
B. Hukum Mendel
Bapak genetika adalah John Gregor Mendel. Mendel mengemukakan dua hukum, yaitu:
hukum Mendel I (hukum segregasi = pemisahan alel pada gen pasangannya), yaitu dua gen akan berpisah menjadi dua saat pembentukan gamet. hukum ini berlaku pada persilangan monohibrid
hukum Mendel II (hukum asortasi = penggabungan gen secara acak), yaitu gen yang sudah tepisah akan bergabung dengan gen gen dari induk lainnya pada saat perkawinan yang terjadi secara acak.
                                 Simbol Simbol Persilangan
P          : parental yang berarti induk
P1        : induk pertama
P2        : induk kedua
F          : filius yang berarti keturunan
F1        : keturunan pertama
F2        : keturunan kedua




C. Persilangan Monohibrid Penuh
Persilangan antara kacang kapri berbatang tinggi dengan kacang kapri berbatang rendah, ternyata keturunan pertama  semua (100%) berbatang tinggi. Batang tinggi simbol genotipnya TT sedang batang rendah simbol genotipnya tt. Skema persilangannya :
P1                    : kapri batang tinggi x kapri batang rendah
Genotip : TT x tt
Gamet  : T   x  t
P2                    : Tt  x  Tt
Gamet  : T , t    T , t
F2
            M
T
t
T
TT (tinggi)
Tt (tinggi)
T
Tt  (tinggi)
tt (rendah)
Dari persilangan P2 maka didapat perbandingan (rasio) fenotip dan genotip.
R. fenotip                     = batang tinggi : 3, batang rendah 1
                                    = 3 : 1 = 75% : 25%
R. Genotip                    = TT : Tt : tt
                                    = 1 : 2 : 1 = 25% : 50% : 25%

Monohibrid tak penuh (intermediet)
Persilangan antara sapi jantan berbulu merah dengan sapi betina berbulu putih maka akan dihasilkan sapi berbulu roan (sapi berbulu coklat kemerahan dengan sedikit percikan putih). Perhatikan skema berikut ini :
P1                    : sapi jantan merah x sapi betina putih
Genotip : RR x rr
Gamet  : R       r
F1                    : Rr (roan)
P2                    : Rr x Rr
Gamet  : R, r  R,r
F2
m
R
r
R
RR (merah)
Rr (roan)
R
Rrt  (roan)
rr (putih)
Dari persilangan P2 maka didapat perbandingan (rasio) fenotip dan genotip.
R. fenotip         = sapi merah 1  :     sapi roan 2  :      sapi putih 1
            =        1            :            2         :           1
            =      25%          :          50%       :             25%

R. Genotip        =       RR           :            Rr        :               rr
            =        1            :            2         :               1
            =      25%          :          50%       :             25%

Hukum Mendel II
Persilangan antara dua individu dengan dua sifat beda disebut juga persilangan dihibrid. Pada persilangan tersebut Mendel menyilangkan tanaman ercis dengan biji yang mempunyai dua sifat beda, yaitu bentuk dan warna biji. Kedua sifat beda tersebut ditentukan oleh gen-gen sebagai berikut.
B = gen yang menentukan biji bulat.
b = gen yang menentukan biji keriput.
K = gen yang menentukan biji berwarna kuning.
k = gen yang menentukan biji berwarna hijau.

Jika tanaman kapri yang berbiji bulat kuning (BBKK) disilangkan dengan kapri yang berbiji keriput hijau (bbkk), semua tanaman F1 berbiji bulat kuning. Jika tanaman F1 dibiarkan mengadakan penyerbukan sendiri, F2 memperlihatkan 16 kombinasi yang terdiri atas empat macam fenotipe, yaitu tanaman berbiji bulat kuning, bulat hijau, keriput kuning, dan keriput hijau. Dalam percobaan ini Mendel mendapatkan 315 tananman berbiji bulat kuning, 100 tanaman berbiji bulat hijau, 101 tanaman berbiji keriput kuning, dan 32 tanaman keriput hijau. Angka-angka tersebut menujukkan suatu perbandingan fenotipe yang mendekati 9 : 3 : 3 : 1.
Pada saat pembentukan gamet (pembelahan meiosis) anggota dari sepasang gen memisah secara bebas (tidak saling memengaruhi). Oleh karena itu, pada persilangan dihibrid tersebut terjadi empat macam pengelompokan dari dua pasang gen, yaitu:
a. gen B mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet BK;
b. gen B mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet Bk;
c. gen b mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet bK;
d. gen b mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet bk;
Prinsip tersebut di atas dirumuskan sebagai Hukum Mendel II (Hukum Pengelompokkan Gen secara Bebas) yang menyatakan bahwa:
setiap gen dapat berpasangan secara bebas dengan gen lain membentuk alela,
keturunan pertama menunjukkan sifat fenotipe dominan,
keturunan kedua menunjukkan fenotipe dominan dan resesif dengan perbandingan tertentu, misalnya pada persilangan monohibrid 3 : 1 dan pada persilangan dihibrid 9 : 3 : 3 : 1.
Untuk memperjelas pemahamanmu tentang persilangan dihibrid, perhatikan bagan persilangan antara kapri (ercis) biji bulat warna kuning dengan kapri biji keriput warna hijau yang menghasilkan
F1 berupa kapri berbiji bulat warna kuning.
Skema persilangan :
P1        : bulat      x     keriput
              (Kuning)       (Hijau)
Genotip : BB KK            x      bb kk
Gamet  : B K                 x       b k
F1        :           BbKk
              (bulat kuning 100%)
P2        : BbKk                x      BbKk
Gamet  : BK Bk bK bk   BK Bk bK bk
F2
BK

Bk
bK
bk
BK
BBKK
1
BBKk
2
BbKK
3
BbKk
4
Bk
BBKk
5
BBkk
6
BbKk
7
Bbkk
8
bK
BbKK
9
BbKk
10
bbKK
11
bbKk
12
bk
BbKk
13
Bbkk
14
bbKk
15
Bbkk
16
Pada tabel F2 terlihat bahwa perbandingan fenotipnya adalah :
Bulat kuning      : 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 13           : 9 macam
Bulat hijau         : 6, 8, 14           : 3 macam
Keriput kuning   : 11, 12, 15        : 3 macam
Keriput hijau      : 16       : 1 macam
Hubungan antara Jumlah Sifat Beda dengan Banyaknya Macam Gamet F1 dan Perbandingan F2
Jumlah Sifat Beda
Jumlah
Macam Gamet
Jumlah Macam
Genotipe F2
Kemungkinan
Fenotipe F2
Perbandingan
Fenotipe F2
1
21 = 2
3
2
3 : 1
2
22 = 4
9
4
9 : 3 : 3 : 1
3
23 = 8
27
8
27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1
n
2n
3n
2n
3n : dst

Penerapan hukum mendel dalam kehidupan sehari-hari
Penentuan Jenis kelamin
Penentuan jenis kelamin pada manusia ditentukan oleh sepasang kromosom seks. Yaitu kromosom XX untuk perempuan dan kromosom XY untuk laki-laki. Pada saat terjadi pembelahan sel secara meiosis maka seorang perempuan akan menghasilkan satu macam sel gamet yaitu X dan laki-laki akan menghasilkan dua macam sel gamet yaitu X dan Y.
Perhatikan skema di bawah ini :
P                                  : laki-laki    x    perempuan
Genotip :    XY                  XX
Gamet  :   X , Y                   X
F1                    :              XY, XX
Perbandingan genotipe  =      XY            :        XX
Perbandingan PenotipeLaki       =  Perempuan   :              Laki-laki
                        =      50%          :        50%
Cacat dan Penyakit Menurun
Penyakit yang sifatnya menurun memiliki ciri sebagai berikut :
Tidak dapat disembuhkan
Tidak menular
Biasanya dikendalikan oleh gen resesif
Dapat dihindarkan agar terhindar pada generasi berikutnya
Beberapa penyakit yang terpaut kromosom :
Albino
Gangguan mental
Buta warna
hemofilia
TEKNOLOGI REPRODUKSI
Pengembangbiakan Tanaman dengan Sifat Unggul
Pengembangbiakan tanaman dengan sifat unggul dapat dilakukan dengan radiasi dan persilangan. Sifat unggul dalam bidang pertanian biasanya adalah tanaman hama dan penyakit, dan memiliki kualitas yang lebih baik.
Kloning
Kloning dapat dilakukan dari sel-sel tumbuhan, baik akar, batang maupun daun. Sel-sel yang dibuat kloning bila ditempatkan pada media yang sesuai dapat ditumbuhkan menjadi individu baru yang sempurna. Kloning juga dapat dilakukan pada hewan tetapi jauh lebih baik daripada tumbuhan. Secara teoritis sel donir inti dapat diperoleh dari sel kulit, saluran pencernaan, saluran pernapasan dll.
Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan sperma ternak jantan yang telah diproses kedalam alat reproduksi ternak betina dengan alat khusus. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kualitas ternak.


LATIHAN SOAL:
Berikut ini adalah soal-soal materi Pewarisan Sifat untuk siswa SMP kelas IX.
Kunci jawaban di bawah soal.

1. Sifat warna ungu dan buahnya manis merupakan contoh ....
a. genotipe
b. persilangan
c. fenotipe
d. mutasi

2. MM dan mm merupakan contoh….
a. genotipe
b. persilangan
c. fenotipe
d. mutasi

3. Faktor pembawa sifat yang diwariskan dari induk pada keturunannya disebut ....
a. nukleus
b. lokus
c. alel
d. gen

4. Di dalam kromosom, gen menempati tempat-tempat tertentu yang disebut ….
a. sentromer
b. alel
c. lokus
d. aster

5. Kromosom yang menentukan jenis kelamin suatu individu disebut ….
a. kromosom tubuh
b. gonosom
c. autosom
d. haploid

6. Kromosom yang menentukan sifat selain jenis kelamin disebut….
a. kromosom tubuh
b. gonosom
c. autosom
d. haploid

7. Jumlah kromosom yang dimiliki manusia adalah….
a. 23
b. 32
c. 64
d. 46

8. Alel yang akan menutupi suatu sifat dari alel pasangannya disebut bersifat….
a. resesif
b. dominan
c. intermediet
d. lokus

9. Berikut ini yang bukan alasan Mendel menggunakan tanaman ercis untuk percobaannya adalah ….
a. memiliki pasangan-pasangan sifat yang kontras
b. merupakan bahan sayuran yang mudah ditemukan
c. mampu melakukan penyerbukan sendiri
d. cepat menghasilkan keturunan

10.Mangga manis berbuah besar memiliki genotype MMBb, gamet untuk genotip tersebut adalah….
a. MB
b. Mb
c. MB, Mb
d. MB, Mb, mB, bb

11.Persilangan dua individu yang bersifat intermediet antara warna merah dan putih akan menghasilkan F2 dengan warna ....
a. merah, merah muda, dan putih
b. merah muda dan merah
c. merah muda dan putih
d. merah dan putih

12.Tumbuhan kacang ercis berbunga merah (MM) disilangkan dengan kacang ercis berbunga putih (mm). Keturunan  pertamanya menghasilkan ercis dengan genotipe....
a. MM
b. Mm
c. mm
d. MP

13.Persilangan antara mangga berbuah besar manis (BBMM) dengan mangga berbuah kecil masam (bbmm) akan menghasilkan F1 dengan genotipe ....
a. BBmm
b. BbMm
c. BbMM
d. bbMM

14.Pada kelinci, bulu hitam (H) dominan terhadap bulu putih (h). Bulu kasar (R) dominan terhadap bulu halus (r). Seekor kelinci bulu hitam kasar dikawinkan dengan kelinci bulu putih halus. Semua keturunan pertamanya (F1) berbulu hitam kasar. Jika keturunan pertama dikawinkan sesamanya perbandingan fenotif kelinci bulu hitam kasar : hitam halus : putih kasar : putih halus yang dihasilkan pada F2 ialah.…
a. 9 : 3 : 3 :1
b. 12 : 3 : 1
c. 9 : 6 : 1
d. 15 : 1

15.Sifat keriting ditentukan oleh gen K dan bersifat dominan terhadap rambut lurus yang ditentukan oleh gen k. Persentase munculnya individu keriting bila terjadi perkawinan  antara Kk × kk adalah ....
a. 25%
b. 75%
c. 50%
d. 100%

16.Tiga jenis kelainan pada manusia yang bisa diturunkan dari generasi sebelumnya adalah ....
a. buta warna, anemia, dan leukemia
b. kencing manis, polio, dan epilepsi
c. buta warna, epilepsi, dan polio
d. kencing manis, buta warna, dan hemofili

17.Apabila kita mengadakan perkawinan silang maka keturunannya mempunyai sifat tertentu. Bila pada keturunannya hanya satu sifat yang tampak, maka sifat yang tampak ini disebut ....
a. intermediet
b. dominan
c. resesif
d. genotype

18.Penyakit keturunan pada manusia yang terpaut dengan kromosom seks contohnya ....
a. albino
b. buta warna
c. brakhidaktili
d. diabetes mellitus

19.Jika seorang wanita bergolongan darah A menikah dengan laki-laki bergolongan darah AB, maka jenis golongan darah yang tidak mungkin dijumpai pada anaknya adalah ....
a. A
b. B
c. AB
d. 0

20.Seorang wanita buta warna menikah dengan laki-laki normal, kemungkinan anak laki-lakinya menderita buta warna adalah….
a. 25%
b. 50%
c. 75%
d. 100%

1. Disilangkan tanaman mangga buah lonjong rasa manis (homozigotik) dengan buah tidak lonjong rasa asam (homozigotik). Sifat lonjong rasa manis dominan terhadap sifat tidak lonjong rasa asam. F1 disilangkan sesamanya, diperoleh keturunan F2 sebanyak 16000 tanaman. Jumlah keturunan yang lonjong manis adalah..........
a.       9000
b.      6000
c.       3000
d.      2000
e.      1000
Jawaban : A
Pembahasan :
Jika LLMM disilangkan dengan llmm, F1 100% LlMm. Kemudian F1 disilangkan sesamanya, dihasilkan F2 dengan perbandingan fenotip; lonjong manis : lonjong asam: tidak lonjong manis: tidak lonjong asam = 9:3:3:1. Jika jumlah keturunan F2 sebanyak 16.000 maka mangga yang lonjong manis adalah 9/16 X 16.000 = 9000.
Perhatikan diagram persilangan tanaman bunga linaria marocana !
P1 : Aabb    ><    aaBB
(merah)         (putih)
F1 :            AaBb
(ungu)
Apabila keturunan F1 disilangkan dengan tanaman bunga warna merah (Aabb), persentase tanaman bunga putih pada keturunannya sebanyak………..
a.       25 %
b.      37,5 %
c.       50 %
d.      62,5 %
e.      87,5 %
Jawaban : A
Pembahasan:
P2 merupakan persilangan antara F1 (AaBb) dengan bunga merah (Aabb)
P2 : AaBb  X  Aabb
G2 : AB          Ab
Ab          ab
aB
ab
F2 :


AB
Ab
aB
Ab
Ab
AABb
(ungu)
AAbb
(merah)
AaBb
(ungu)
AAbb
(merah)

ab
AaBb
(ungu)
Aabb
(merah)
aaBb
(putih)
Aabb
(putih)
Bunga putih berjumlah 2 dari 8 keturunan pada F2, maka prosentasenya = 2/8 X 100% = 25%
2. Wanita karier hemofilia menikah dengan pria yang menderita hemofilia. Kemungkinan anak-anak mereka laki-laki penderita hemofilia adalah…………..
a. 0 %
b. 25 %
c. 50 %
d. 75 %
e. 100 %
Jawaban : B
Pembahasan :
Wanita karier hemofilia menikah dengan pria yang menderita hemofilia.
P : XHHh X XhY
G : XH       Xh
Xh         Y
F :
XHXh = wanita normal karier
XHY = laki-laki normal
XHXh = wanita menderita hemophilia
XHY = laki-laki hemopilhia
Dari ke-4 anak mereka, yang laki-laki hemophilia berjumlah 1, maka prosentasenya = ¼ X 100% = 25 %.











(UNTUK KUMPULAN SOAL DIAMBILKAN DARI : http://www.edubio.info/2016/11/soal-materi-pewarisan-sifat-kelas-ix-smp.html, http://artikeltop.xyz/soal-dan-pembahasan-pewarisan-sifat.html)