Energi Dalam Sistem Kehidupan
Indikator
Pencapaian Kompetensi:
1. Menjelaskan konsep energi
2.
Menjelaskan konsep energi potensial
3.
Menganalisis energi potensial suatu benda
4.
Menjelaskan konsep energi kinetik
5.
Menganalisis energi kinetik suatu benda
6.
Menganalisis perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja.
Satuan untuk energi adalah joule (SI). Beberapa satuan lainnya yang dapat dikonversikan ke dalam satuan joule
antara lain: erg, kalori (kal), elektronvolt (eV), dan kWh. Konversinya sebagai berikut.
1 joule = 107 erg; 1 kkal =
4,2 x
103 joule
1 MeV = 1,6
x 10-13 joule 1 joule = 2,78 x
10-7 kWh
a.
Energi Potensial
Energi
potensial merupakan energi yang dimiliki oleh benda karena kedudukannya atau
kondisinya. Disebut juga energi posisi, karena energi ini dihasilkan dari posisi relatif sebuah benda
dalam sebuah sistem.
Energi potensial memiliki
beberapa bentuk di antaranya: energi potensial gravitasi, energi potensial
pegas, energi potensial listrik, dan lain-lain.
1)
Energi potensial gravitasi
Ep = m g h:
m = massa
benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian benda (m)
2)
Energi potensial elastis
. Energi yang tersimpan dalam tali busur yang meregang disebut energi potensial elastis. Energi
potensial elastis ini dimiliki oleh benda-benda elastis, seperti karet, bola
karet, pegas, dan lain-lain.Jika tarikan pada pegas ini tidak melewati daerah
elastisitasnya, maka pegas tersebut dapat kembali ke keadaan semula.
Ep = ½ k ∆x2
Ep =
energi potensial pegas (joule)
k =
konstanta pegas (N/m)
Dx =
perubahan panjang pegas (m)
b.
Energi Kinetik
Ketika sebuah mangga jatuh dari batangnya, mangga ini memiliki kemampuan
untuk usaha/kerja. Karena mangga ini bergerak, maka mangga ini melakukan kerja
ketika menyentuh tanah. Energi yang dimiliki oleh suatu benda ketika bergerak
dinamakan energi kinetik.
Energi kinetik suatu benda bergantung kepada massa dan kelajuan benda
tersebut. Secara matematis energi kinetik dirumuskan sebagai
Ek = ½
m
v2
Ek = energi kinetik (joule)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)
c.
Bentuk Energi Lainnya dalam Kehidupan
Sebuah mangga memiliki energi potensial ketika tergantung pada batang
pohonnya di atas permukaan tanah; dan memiliki energi kinetik dan energi
potensial ketika mangga tersebut bergerak jatuh. Jumlah dari energi kinetik dan
energi potensial di dalam sebuah sistem dinamakan energi mekanik.
Buah mangga dapat juga memberikan energi ketika mangga itu dimakan.
Hampir di dalam semua sistem terdapat bentuk energi yang tersembunyi. Energi
tersebut berhubungan dengan gerak dan pengaturan atom yang menyusun benda
tersebut di dalam sistem.
Energi yang terdapat pada tataran atom dan tidak berakibat pada gerak
pada skala besar seringkali dinamakan energi
nonmekanik. Berbagai bentuk energi
di dalam sistem seringkali merupakan bentuk khusus dari energi kinetik
ataupun energi potensial.
1)
Energi Panas (Kalor)
Rata-rata energi kinetik partikel-partikel di dalam sebuah benda
bertambah ketika benda-benda tersebut menjadi lebih panas, dan berkurang ketika
suhunya menurun.
2)
Energi Kimia
Pembentukan dan pemutusan ikatan kimia melibatkan perubahan energi.
Jumlah energi kimia ini bergantung pada
posisi relatif atom yang terkandung di
dalamnya.
Karena energi kimia bergantung pada posisi atom tersebut, maka hal ini
termasuk energi potensial. Reaksi kimia yang melepaskan energi menyebabkan
menurunnya energi potensial di antara zat kimia tersebut. Misalnya pada batang
korek api yang dapat melepaskan energi dalam bentuk cahaya dan semburan gas
panas (api).
Reaksi yang melepaskan energi dinamakan reaksi eksotermis. Setelah reaksi
eksotermis, temperatur di sekeliling menjadi naik, karena energi dilepaskan.
Reaksi kimia yang menyerap energi dinamakan reaksi endotermis. Energi
diperlukan untuk memutus ikatan kimia pada zat yang bereaksi. Energi ini
diambil dari lingkungan sekitarnya.
3)
Energi Nuklir
Energi matahari berasal dari reaksi nuklir, tepatnya karena reaksi fusi
nuklir atau disebut juga reaksi termonuklir. Penemuan energi nuklir ini telah
melalui beberapa penyelidikan.
Pada tahun 1905, Albert Einstein mempublikasikan Teori Relativitas. Menurut Einstein, massa merupakan bentuk lain dari energi – berkurangnya
massa dalam suatu sistem akan diiringi dengan meningkatnya energi. Kesetaraan
antara massa dan energi ini dirumuskan sebagai:
E = mc2
E = energi yang dilepaskan (joule)
m = massa yang hilang (kg)
c = kelajuan cahaya (m/s)
Pada tahun 1932 Cockcroft dan Walton, dengan menggunakan akselerator
menembak lithium dengan menggunakan proton dan menghasilkan dua buah partikel alpha untuk setiap satu proton.
1H
+ 7Li
→ 4He
+ 4He
1 3 2 2
Ternyata massa dua partikel alpha lebih kecil daripada jumlah massa
proton dan massa inti litium. Didapatkan bahwa energi kinetik kedua partikel
alpha jauh lebih besar daripada energi kinetik awal proton. Dari hasil
perhitungan menunjukkan bahwa energi ekstra yang dimiliki oleh partikel alpha
tepat sebanding dengan massa yang hilang, hal ini sesuai dengan persamaan
energi dari Einstein.
4)
Energi Listrik
Lampu dan alat-alat listrik lainnya yang ada di rumah dihidupkan oleh
bentuk lain energi yaitu listrik. Listrik dihasilkan oleh partikel bermuatan
yang mengalir di dalam suatu kawat penghantar atau benda-benda konduktor.
5)
Energi Cahaya
Energi cahaya matahari berjalan dari matahari menuju Bumi melewati ruang
angkasa yang kosong dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Perubahan Bentuk Energi
Ketika sebuah batu jatuh dari suatu ketinggian, batu tersebut memiliki
energi. Jika batu tersebut jatuh ke
tanah, energi ini akan diubah menjadi energi panas (dapat teramati pada tanah
yang menjadi hangat ketika terkena batu) dan energi bunyi. Jika jumlah energi
tersebut dihitung, jumlah total energi tersebut adalah sama. Energi gerak yang
dimiliki batu yang jatuh akan sama dengan energi bunyi ditambah energi kalor.
Jadi, energi tidak pernah hilang, tetapi diubah ke dalam bentuk energi lain.
Hampir seluruh energi yang dimiliki mobil roller coaster adalah energi potensial
ketika mobil terletak di puncak paling tinggi lintasannya. Energi ini kemudian
secara bertahap berubah menjadi energi kinetik seiring mobil dipercepat turun.
Pada bagian lembah paling bawah, mobil memiliki energi kinetik maksimum dan
energi potensial yang minimum.
Besarnya energi mekanik yang dimiliki oleh suatu benda
pada setiap perubahan posisi selalu tetap. Pernyataan ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi. Artinya jika
pada suatu posisi energi potensial yang dimiliki benda maksimal, maka pada
posisi tersebut energi kinetiknya minimal. Sebaliknya jika pada saat posisi
energi kinetik maksimal, maka energi potensialnya minimal.
Makhluk hidup
mendapatkan energi dari matahari
Dari manakah kita memperoleh energi untuk hidup? Energi yang kita peroleh
berasal dari energi kimia yang ada pada makanan yang kita makan. Akan tetapi
dari manakah energi ini diperoleh? Ketika kita makan nasi atau daging, maka
kita sebenarnya memakan salahsatu bagian dari tumbuhan atau hewan. Apabila
kita perhatikan pada
bagian paling atas
rantai makananmaka kita kan lihat bahwa tumbuhan dan alga memperoleh
langsung energinya dari matahari.
Tumbuhan menggunakan fotosintesis untuk mengubah energi di dalam sinar
matahari menjadi energi kimia. Energi ini disimpan dalam gula dan molekul
organik lainnya yang menyusun sel dalam jaringan tumbuhan. Ketika makanan
diolah oleh organ pencernaan kita, maka molekul dari tumbuhan atau hewan yang
kita makan ditransfer ke dalam sel tubuh kita. Ketika tubuh kita memerlukan
energi, maka molekul-molekul organik itu dipecah melalui peristiwa respirasi. Respirasi ini melepaskan
energi yang dibutuhkan tubuh untuk bergerak dan hidup..
Evaluasi:
1.
Satuan Joule dapat digunakan untuk mengukur:
usaha yang dilakukan untuk
mengangkat sebuah bola basket
energi potensial ketika sebuah bola
basket ada di udara
energi kinetik pada sebuah bola
basket yang menggelinding Jawaban yang benar adalah ....
A.1 dan 2
B.2 dan 3
C.1 dan 3
D.1, 2, dan 3
2. Peristiwa
mana yang tidak menyebabkan terjadinya perubahan energi potensial menjadi
energi kinetik?
A.
Sebuah apel yang jatuh dari pohonnya
B.
Melepaskan anak panah dari busur panah
C. Menarik sebuah pegas dari dudukannya
D.
Air sungai yang mengalir ke bawah
3. Seorang
pendaki 65 kg menaiki sebuah tebing. Berapa besar energi
potensial gravitasi yang dimilikinya pada jarak 35 m dari dasar tebing?
A. 2,2 x 104 J
B. 22 x 104 J
C. 1,1 x 104 J
D. 11 x 104 J
4.Berapa
besar energi kinetik yang dimiliki seekor macan 44 kg yang berlari dengan
kecepatan 31 m/s?
A. 1.364 J
B. 13.640 J
C. 21.142 J
D. 30.008 J
5. Hukum
kekekalan energi menyatakan bahwa ....
A.
energi di dalam sistem semakin lama semakin berkurang
B.
tidak ada mesin yang 100 persen efisien
C. energi tidak dapat hilang
ataupun diciptakan
D.
bumi memiliki sumber energi yang terbatas
Uraian
Selesaikan kasus berikut.
1. Sebuah
bola besi jatuh dari suatu ketinggian h dari permukaan tanah. Bola akhirnya
berhenti di permukaan tanah. Tentukan besarnya energi kinetik dan energi
potensial bola pada posisi I, II, dan III.
Jawab:
1. Posisi
I (posisi awal h):
Ep1 =
m g h Ek1 = 0
Posisi II (posisi ½h):
Ep2 =
½ m g h Ek2 >
Ek1
Posisi III (sesaat sebelum
menyentuh tanah):
Ep3 = minimal
Ek3 = maksimal
2. Sebuah
bola karet dijatuhkan dari suatu ketinggian h.
Bola memantul, hingga akhirnya berhenti pada jarak tertentu. Bagaimana Anda
menjelaskan kejadian ini dilihat dari transformasi energi yang dialami bola
karet tersebut.
Jawab:
Ketika
bola jatuh ke lantai, tidak semua energi kinetik diubah menjadi energi
potensial elastis bola. Sebagian energi kinetik ini diubah menjadi bunyi ketika
bola menubruk lantai, dan sebagian lagi diubah menjadi panas, sehingga bola,
lantai, dan udara di sekitarnya terasa lebih panas. Oleh karena itu, bola yang
seharusnya memantul kembali pada tinggi yang sama dengan posisi awalnya,
sekarang memantul dan mencapai tinggi yang lebih rendah dari semula.
Lama-kelamaan bola berhenti karena seluruh energi kinetiknya diubah menjadi
energi yang lain (panas dan bunyi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar