Hambatan yang ditemui tentang pembelajaran
daring pada masa pandemi adalah jumlah siswa yang memiliki gawai pendukung
pembelajaran sekitar 60 %. Dari 60% siswa tersebut hanya separuhnya yang
memiliki daya dukung internet karena kondisi ekonomi orang tua. Selain itu juga
terdapat 30 siswa inklusi yang dalam hal ini perlu sekali dalam pendampingan
pembelajarannya dalam masa pandemi.
Dalam hal ini jika pembelajaran daring tidak mendukung,
guru dapat menerapkan strategi lain seperti kombinasi daring pada siswa yang
memiliki hp, juga melayani pembelaran laring melalui tatap muka terjadual dalam
sistem portofolio tugas yang disebut sebagai program “Portofolio Kotak Pos
Literasi” (PKPL) masa pandemi di SMP Islamiyah Widodaren Kabupaten Ngawi.
Tujuan PKPL adalah untuk meningkatkan kemampuan
membaca dan menulis siswa pada masa pandemi, terutama pada siswa inklusi dan
siswa yang kurang memiliki fasilitas internet di rumah. Caranya adalah melalui
penugasan portofolio dengan cara membaca buku bacaan yang dipilih dengan
mengambil dari kotak literasi yang disediakan sekolah, dan membuat tulisan
tentang kegiatan siswa pada masa pandemi.
Saat datang ke
sekolah dengan memperhatikan protokol kesehatan, siswa mendapat bimbingan untuk menghasilkan karya puisi dan cerita
pendek tentang kegiatan siswa selama pandemi. Hasil yang diharapkan siswa
menghasilkan karya, walaupun dalam masa pandemi tetap bersemangat belajar dan
berliterasi,
Tugas portofolio selanjutnya dengan membuat tugas literasi berupa puisi dan cerita pendek yang menceritakan kegiatan siswa di rumah selama masa pandemi. Adapun salah satu kegiatannya dapat terlihat pada video dengan link https://www.youtube.com/watch?v=F3E-DO1XMkg.
Pada saat
kegiatan dalam membuat karya literasi tersebut guru juga melakukan pembimbingan
siswa yang dilakukan pada saat siswa datang ke sekolah untuk mengumpulkan
tugas. Selain itu guru memberikan motivasi siswa inklusi untuk tetap bersemangat
dalam belajar sesuai dengan semboyan program PKPL yaitu “Optimislah melewati
masa pandemi ini dengan selalu semangat belajar dan berdoa”.
PKPL ini juga terinspirasi dari webinar “Tetap Produktif di Masa Penuh
Tantangan, Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia” yang dilaksanakan oleh Pusat
Penguatan Karakter Kemdikbud. Inovasi yang saya lakukan adalah dengan
melaksanakan pembelajaran berbasis potofolio dimana memiliki kebaharuannya sebagai
berikut:
1. Program kotak pos literasi ini diutamakan untuk mengatasi pembelajaran
bagi siswa berkebutuhan khusus dan siswa yang tidak mempunyai hp atau akses
intenet.
2. Memanfaatkan rak buku perpustakaan yang tidak digunakan selama masa
pandemi untuk dimanfaatkan sebagai kotak pos penyerahan dan pengiriman tugas
literasi siswa.
3. Hambatan pembelajaran daring menggunakan hp dan kuota internet teratasi
dengan kegiatan sistem pengumpulan tugas portofolio pada kotak pos yang
disediakan.
4. Kegiatan selama di sekolah dilaksanakan sekitar 10 sd 15 menit persiswa
dengan protokol kesehatan saat datang ke sekolah dengan dicek suhu badan dan
mencuci tangan pada kran yang disediakan oleh siswa, serta pemakaian masker
saat ke sekolah.
Adapun nilai karakter dari PKPL ini adalah jujur, kreatif mandiri dan
disiplin. Nilai kejujuran terlihat saat siswa mengumpulkan tugas dengan membuat karya dengan tidak menjiplak atau plagiasi
dari internet. Nilai kreatif dan mandiri terlihat dengan hasil karya siswa yang
beraneka bentuk tulisan literasi yang dibuat sendiri di masa pandemi. Sedangkan
kedisplinan terlihat pada saat siswa mengumpulkan tugas dilatih untuk tepat
waktu dengan penuh tanggungjawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar