oleh: Hery Teguh Wiyono (SMPN 2 Karanganyar)
Terkait hal ytersebut, maka di era sekarang ini pendidikan untuk peserta didik tidak
hanya untuk mencapai hasil yang terkait pengetahuan saja, tetapi juga perlu adanya
output siswa yang berakhlak sesuai Profil Pelajar Pancasila. Secara
sederhana, pendidikan dapat menjadi sarana individu supaya dapat terhindarkan
dari kebodohan. Semakin tinggi pendidikan maka akan semakin tinggi pula
pengetahuan yang akan didapatkan. Meskipun demikian maka perlunya
penguatan pada murid untuk menjunjung nilai-nilai karakter yang berbudaya sesuai
dengan nilai-nilai positif Profil Pelajar Pancasila. Terkait hal tersebut maka
saya sebagai seorang Guru Penggerak selalu memastikan bahwa nilai-nilai budaya sekolah sudah seyogyanya untuk di
habituasikan ke pembelajaran di sekolah. Lalu apa sebenarnya budaya sekolah
itu?
Menurut Zamroni (2011:111) memberikan batasan bahwa budaya sekolah
adalah pola nilai-nilai, prinsi-prinsip, tradisi-tradisi dan kebiasaan
kebiasaan yang terbentuk dalam perjalanan panjang sekolah, dikembangkan sekolah
dalam jangka waktu yang lama dan menjadi pegangan serta diyakini oleh seluruh
warga sekolah sehingga mendorong munculnya sikap dan perilaku warga sekolah.
Warga sekolah menurut UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
terdiri dari peserta didik, pendidik, kepala sekolah, tenaga pendidik serta
komite sekolah. Salah satu subyek yang diambil dalam penelitian budaya sekolah
ini yaitu peserta didik (siswa).
Budaya
sekolah bersifat dinamik, milik seluruh warga sekolah, merupakan hasil
perjalanan sekolah, serta merupakan produk dari interaksi berbagai kekuatanyang
masuk ke sekolah. Kondisi sekolah yang dinamis merupakan perpaduanseluruh warga
sekolah yang memilki latar belakang kehidupan sosial yangberbeda dan saling berinteraksi secara kontinyu, sehingga membentuk system nilai yang membudaya
dan menjadi milik bersama di sekolah. Budaya yangberintikan tata nilai
mempunyai fungsi dalam memberikan kerangka
Budaya
positif adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di
sekolah yang berpihak pada peserta didik agar peserta didik dapat berkembang
menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan bertanggung jawab. Budaya positif
dilaksanakan dalam upaya menumbuhkan selfdiscipline peserta
didik adalah menanamkan motivasi intrinsik pada peserta didik untuk menjadi
orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang
mereka percaya. Salah satu budaya positif yang dapat dikembangkan dan
diterapkan adalah keyakinan kelas.
Mengapa keyakinan? Karena keyakinan merupakan nilai-nilai kebajikan (prinsip-prinsip) universal yang disepakati bersama secara universal, lepas dari latar belakang suku, negara, bahasa maupun agama. Keyakinan akan lebih memotivasi seseorang dari dalam, atau memotovasi secara instrinsik. Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan.
Setelah saya mengikuti Modul 1.4 maka saya mengimplementasikan aksi
nyata kepada siswa dan ke rekan guru terkait budaya sekolah.
Aksi nyata ke siswa saya terapkan
dengan membuat kesepakatan kelas yang terkait keyakinan kelas yang dibicarakan
dengan siswa. Diantara keyakinan kelas tersebut antara lain:
1. Melaksanakan sosialisasi melalui paparan singkat terkait keyakinan kelas
kepada peserta didik.
2. Bersama-sama dengan siswa membuat kesepakatan kelas Bersama, diantaranya
adalah:
a.
Datang tepat waktu
b.
Selalu berdoa untuk mengawali kegiatan awal dan akhir pembelajaran
c.
Membuang sampah pada tempatnya
d.
Menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekitar kelas
e.
Menjalankan Ibadah sjolat Dhuhur berjamaah di sekolah secara Bersama-sama
f.
Mengumpulkan tugas tepat waktu
g.
Tidak gaduh saat pembelajaran
h.
Mendengar dan menghargai orang lain saat berbiacara
i.
Angkat tangan saat berbicara
j.
Menghormati dan saling menghargai sesame teman
Demikian aksi nyata yang saya lakukan, harapan dari aksi nyata ini pada murid yang ingin dilihat dari tindakan ini adalah terciptanya budaya positif dan murid mendapatkan penguatan Pendidikan karakter, demi terwujudnya profil pelajar Pancasila
Sumber rujukan:
https://educhannel.id/blog/artikel/budaya-sekolah.html
Jurnal TARBAWI Volume 2. No. 02, Juli - Desember 2016
I ISSN 2442-8809
Tidak ada komentar:
Posting Komentar