Jumat, 10 Maret 2023

Metode Pengembangan Diri

           Coaching pengembangan diri bertujuan untuk mengevaluasi perubahan-perubahan kehidupan, sekaligus menilai kekuatan dan kelemahan seseorang untuk meningkatkan bidang-bidang tertentu dalam kehidupannya.  Seperti seorang atlet yang akan meminta bantuan coach dalam melatih dan mendukung  dirinya untuk mencapai target di bidang olahraga. Seorang Coach pengembangan diri juga akan mendukung, mendorong dan mengajari seseorang teknik-teknik khusus untuk membuat seseorang merasa nyaman dan percaya diri dalam perubahan yang ingin dilakukan dalam hidupnya.  

Coach bertujuan untuk membantu seseorang mengenali posisinya saat ini dalam mencapai target dan bagaimana ia bisa sampai di sana, serta mengidentifikasi potensi yang sudah ada dalam dirinya. Hal ini dapat dicapai melalui serangkaian pertanyaan yang dirancang untuk membantu seseorang mengenali, menerima, dan membangun kekuatan dan kelemahan dirinya.  

Seorang professional coach tidak memberikan saran secara langsung dan tidak akan memberi tahu apa yang harus dilakukan; tetapi dengan strategi seorang yang ahli, mereka akan menawarkan panduan dan dukungan melalui rencana pengembangan diri yang disesuaikan, agar seseorang dapat menetapkan tujuan yang realistis dan terus bekerja pada perjalanan hidupnya di luar sesi coach.  

Selain coaching, ada beberapa metode pengembangan diri yang lain yang bisa jadi sudah kita praktikan selama ini di sekolah yaitu mentoring, konseling, fasilitasi dan training.  Agar lebih memahami konsep coaching secara lebih mendalam, ada baiknya kita juga menyelami perbedaan peran coaching dengan metode-metode pengembangan diri tersebut. Untuk mengetahui perbedaan peran tersebut, mari kita simak terlebih dahulu definisi dari masing-masing metode pengembangan diri tersebut:

1. Definisi mentoring

Stone (2002) mendefinisikan mentoring sebagai suatu proses dimana seorang teman, guru, pelindung, atau pembimbing yang bijak dan penolong menggunakan pengalamannya untuk membantu seseorang dalam mengatasi kesulitan dan mencegah bahaya. Sedangkan Zachary (2002) menjelaskan bahwa mentoring memindahkan pengetahuan tentang banyak hal, memfasilitasi perkembangan, mendorong pilihan yang bijak dan membantu mentee untuk membuat perubahan.

2. Definisi konseling

Gibson dan Mitchell (2003) menyatakan bahwa konseling adalah hubungan bantuan antara konselor dan klien yang difokuskan pada pertumbuhan pribadi dan penyesuaian diri serta pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Sementara itu, Rogers (1942) dalam Hendrarno, dkk (2003:24), menyatakan bahwa konseling merupakan rangkaian-rangkaian kontak atau hubungan secara langsung dengan individu yang tujuannya memberikan bantuan dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.

 

3. Definisi Fasilitasi

Shwarz (1994) mendefinisikan fasilitasi sebagai sebuah proses dimana seseorang yang dapat diterima oleh seluruh anggota kelompok, secara substantif berdiri netral, dan tidak punya otoritas mengambil kebijakan, melakukan intervensi untuk membantu kelompok memperbaiki cara-cara mengidentifikasi dan menyelesaikan berbagai masalah, serta membuat keputusan, agar bisa meningkatkan efektivitas kelompok itu.

4. Definisi Training

Training menurut Noe, Hollenbeck, Gerhart & Wright (2003) merupakan suatu usaha yang terencana untuk memfasilitasi pembelajaran tentang pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan, keahlian dan perilaku oleh para pegawai.

 

 

SUMBER:

https://www.loop-indonesia.com/coaching-untuk-pengembangan-diri/

https://lms26-gp.simpkb.id/mod/icontent/view.php?id=126716

Tidak ada komentar: