Senin, 24 Juni 2019

METODE-METODE PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME#1


     Pandangan konsep konstruktivisme bahwa dalam membangun pengetahuan atau kemampuan baru dibutuhkan suatu proses konstruksi yang dibangun oleh peserta didik. Pembelajaran konstruktivisme ini dapat dilaksanakan dengan menerapkan beberapa metode pembelajaran diantaranya cooperative learning, contextual teaching And learning learning, problem Based Learning.
       Pembahasan kali ini kita fokus dulu di Cooperative learning ya guys!
       Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif azas dari pembelajaran kooperatif adalah mengaktifkan peserta didik untuk belajar bersama-sama agar tercipta pembelajaran bermakna (meaningfull learning). pembentukan kelompok kelompok berdasarkan kumpulan peserta didik yang heterogen.
       Kata kunci pembelajaran kooperatif, pertama pembelajaran dilakukan dengan membuat kelompok-kelompok; kedua, pembelajaran menitikberatkan pada terciptanya kerjasama antar siswa dalam rangka optimalisasi ketercapaian tujuan pembelajaran; ketiga, pembelajaran kooperatif memfokuskan pada kompetensi peserta didik sebagai individu maupun kompetensi peserta didik dalam melakukan proses adaptasi dan interaksi dengan lingkungan kelompoknya.
        Pembelajaran dengan metode kooperatif sebagai bentuk implementasi teori saling ketergantungan sosial dan teori perkembangan kognitif menurut jihad dan Haris (2009:11) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif
b. Kelompok tersusun secara heterogen baik dari kemampuan siswa ras suku budaya etnis maupun jenis kelamin
c. Penghargaan lebih dititikberatkan pada kerja kelompok daripada peroranganan
       Menurut Isjoni (2012: 20) terdapat 5 ciri-ciri dalam metode cooperative learning:
a. Adanya peran yang dimiliki oleh setiap anggota di dalam proses pembelajaran.
b. Terciptanya interaksi secara langsung di antara siswa.
c. Masing-masing anggota memiliki tanggung jawab atau proses belajarnya dan juga anggota lain di dalam kelompoknya.
d. Guru berperan sebagai fasilitator dalam rangka mengembangkan keterampilan keterampilan interpersonal kelompok
e. Peran guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran dilakukan secara efektif dan efisien ketika melakukan interaksi dengan peserta didik.
        Sintaks cooperative learning:
a. Penjelasan materi :
terdapat tahapan penyampaian pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dan berinteraksi di dalam kelompok tujuannya agar siswa memiliki pemahaman yang sama dan jelas terkait pokok materi pelajaran yang akan dibahas.
b. Belajar kelompok:
dilakukan setelah pendidik memberikan penjelasan materi kepada peserta didik dan membentuk peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk bekerjasama membahas materi yang telah ditentukan
c. Penilaian :
bertujuan untuk mengukur hasil belajar yang dicapai oleh siswa dapat berupa teks maupun penilaian non tes penilaian. Dapat dilakukan secara individu maupun berdasarkan kemampuan kelompoknya setiap informasi yang didapat dari hasil penilaian dijadikan sumber autentik dan dipadukan untuk memberikan keputusan terhadap hasil belajar yang dicapai oleh setiap peserta didik.
d. Pengakuan tim:
tahapan dimana pendidik menetapkan tim atau kelompok yang paling menonjol atau berprestasi Dalam proses pembelajaran kepada tim atau kelompok tersebut diberikan penghargaan atau hadiah atau pengakuan yang diharapkan akan memotivasi kelompok lain untuk terus meningkatkan prestasinya dalam kegiatan pembelajaran.





Sumber: Sigit Mangun Wardoyo dan sumber lain yang relevan




Tidak ada komentar: