Pembelajaran
merupakakan
perubahan dalam diri seseorang yang disebabkan oleh pengalaman
(Slavin,2011:177). Pembelajaran menurut Jihad dan Haris (2009:11) merupakan
suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek yaitu belajar dan
mengajar.Belajar merujuk apa yang dilakukan oleh siswa, sedangkan
mengajar berorientasi pada apa yang dilakukan oleh guru.
Menurut Brooks (2005:35) bahwa kontruktivisme adalah dua
pendekatan dalam proses pembelajaran yangmengarahkan pada penemuan konsep yang
lahir dari pandangan dan gambaran inisiatif peserta didik.
Ada dua ide dalam teori kontruktivis menurut Pritchard
(2018:8-9) yakni kontruktivis radikal dan kontruktivis sosial. Kontruktivis
radikal menyatakan ide menciptakan pengetahuan mereka sendiri tanpan
bantuan dari orang lain. Sedangkan kontruktivis sosial menyatakan pengetahuan
diciptakan pembelajar melalui interaksi sosial. Pandangan kontruktivis lebih
menekankan proses daripada hasil.
Approach atau pendekatan menurut Brown (2001:16) adalah posisi
dan keyakinan memhenai hakikat bahasa ,hakikat pembelajaran dan
pengaplikasiannya dalam mencapai tujuannpedagogis.
Pendekatan
pembelajaran dilihat dari pusat pembelajarannya ada 2.
1. Teacher
centered learning, bahwa dalam proses pembelajaran yang menjadi pusat adalah
guru.
2. Student
centered learning, bahwa dalam proses pembelajaran yang menjadi pusat adalah
siswa.
Pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontruktivisme
menuntut agar seorang pendidik mampu menciptakan pembelajsran aktif pada
peserta didik melalui interaki sosial.
Menurut
Brown (2008:13) konstruktivisme memiliki dua cabang kajian yaitu kognitif dan
sosial. Konstruktivisme kognitif menekankan bahwa pentingnya pembelajar
membangun representatif realitas mereka sendiri. Konstruktivisme sosial
menekankan pentingnya interaksi sosial dan pembelajaran kooperatif dalam
membangun gambaran kognitif dan emosional atau realitas.
Psikolog Rusia Lev Vigotsky mengemukakan teori perkembangan
sosial khususnyan mengenai belajar pada konteks sosial menjadi fokus dalam
praktik dan pemikiran pendidikan sekarang ini.
Belajar
pemikiran vygotsky bahwa potensi perkembangan kognitif pembelajaran berdasarkan
Zona Of Proximal Development(ZPD) adalah area teoritis mengenai pemahaman atau
perkembangan kognitif yang dekat tapi berada diluar level pemahaman pembelajar
saat ini artinya jika pembelajar ingin membuat kemajuan mereka harus dibantu
untuk berpindah dari zona ini kemudian masuk ke level yang lebih tinggi dan
baru dari level ini membentuk ZPD baru lagi
Menurut
Vygotsky Scaffolding adalah proses interaksi atau pemberian bantuan dari orang
lain kepada pembelajaran dalam interaksi sosialnya.
Scaffolder
adalah orang atau organisme yang memberikan dukungan dalam proses
pembentukan. Scaffolder tidak mesti dari pendidik, melainkan orang lain,
ataupun teman peserta didik.
Penyesuaian
terhadap lingkungan menurut Piaget pembelajaran merupakan penyesuaian dari
pengaruh penyesuaian terhadap lingkungan 3 proses penyelesaiannya adalah
asimilasi akomodasi dan ekuilibrasi:
a. Asimilasi adalah pengumpulan
dan pengelompokan informasi baru
b. Akomodasi adalah modifikasi dari
skema agar informasi yang baru dan kontradiktif bisa diterjemahkan informasi
yang telah terkumpul dan dikelompokkan dalam skema-skema yang telah ada
sebelumnya kemudian dimodifikasi menjadi suatu skema atau pengetahuan baru
c. Ekuilibrasi
merupakan dorongan secara terus-menerus ke arah keseimbangan keseimbangan yang
dimaksud yaitu keadaan dimana tidak ada kompetisi yang terjadi pada
representasi lingkungan organisme
Empat tahap
proses perkembangan intelektual manusia menurut Piaget:
a. Sensorimotorik : sejak
lahir sampai 2 tahun
b. Praoperasional : umur 2-7
tahun
c. Operasional konkrit :
umur 7 sampai 11 tahun
d. Operasional formal :
umur 11 tahun ke atas
(Resensi
buku Pembelajaran Konstruktivis :Sigit Mangun Wardoyo)
Menurut Suherman pembelajaran merupakan proses komunikasi
antara peserta didik dalam rangka perubahan perilaku.
Pandangan konstruktivisme yang diusung
oleh vygotsky dan Piaget didukung oleh pandangan bruner yang menyatakan bahwa
belajar merupakan sebuah proses aktif dimana pembelajar mengkonsumsi ide atau
konsep Baru terhadap pengetahuan sebelumnya dan yang sekarang pembelajar
memilih dan mentransformasikan informasi mengonsumsi hipotesis dan membuat
keputusan dengan referensi dan berdasarkan struktur kognitif internalnya yang
termaksud adalah jaringan skema yang memberikan makna dan struktur pengalaman
dan membuat individu bisa membangun apa yang telah diketahui agar bisa terus
berjalan
Dalam istilah mengajar teori bruner menyatakan guru harus mencoba mendorong siswa mendapatkan menemukan untuk mereka sendiri guru dan siswa terlibat dalam dialog aktif dengan kata lain guru membantu proses transformasi informasi
Adapun karakteristik pendekatan konstruktivisme menurut Hanafiah dan Suhana (2010:63) adalah sebagai berikut:
a. Proses pembelajaran berpusat pada peserta didik
b. roses pembelajaran merupakan proses integrasi pengetahuan baru dengan pengetahuan lama yang dimiliki peserta didik
c. Pandangan yang berbeda di antara peserta didik dihargai sebagai tradisi dalam proses pembelajaran dalam proses pembelajaran
d. Peserta didik didorong untuk menemukan berbagai kemungkinan dan sintesis secara terintegrasi
e. Proses pembelajaran berbasis masalah dalam rangka mendorong peserta didik dalam proses pencairan atau inquiry yang alami
f. Proses pembelajaran mendorong terjadinya kooperatif dan kalangan peserta didik secara aktif kreatif inovatif dan menyenangkan
g. Proses pembelajaran dilakukan secara kontekstual yaitu besar dihadapkan dalam pengalaman nyata
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan konstruktivisme memiliki karakteristik dalam proses pembelajaran yaitu berpusat pada siswa, memerlukan scaffolding dalam penerapannya, adanya masalah, proses menemukan, interaksi sosial dan pengetahuan atau pemahaman baru.
Dalam istilah mengajar teori bruner menyatakan guru harus mencoba mendorong siswa mendapatkan menemukan untuk mereka sendiri guru dan siswa terlibat dalam dialog aktif dengan kata lain guru membantu proses transformasi informasi
Adapun karakteristik pendekatan konstruktivisme menurut Hanafiah dan Suhana (2010:63) adalah sebagai berikut:
a. Proses pembelajaran berpusat pada peserta didik
b. roses pembelajaran merupakan proses integrasi pengetahuan baru dengan pengetahuan lama yang dimiliki peserta didik
c. Pandangan yang berbeda di antara peserta didik dihargai sebagai tradisi dalam proses pembelajaran dalam proses pembelajaran
d. Peserta didik didorong untuk menemukan berbagai kemungkinan dan sintesis secara terintegrasi
e. Proses pembelajaran berbasis masalah dalam rangka mendorong peserta didik dalam proses pencairan atau inquiry yang alami
f. Proses pembelajaran mendorong terjadinya kooperatif dan kalangan peserta didik secara aktif kreatif inovatif dan menyenangkan
g. Proses pembelajaran dilakukan secara kontekstual yaitu besar dihadapkan dalam pengalaman nyata
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan konstruktivisme memiliki karakteristik dalam proses pembelajaran yaitu berpusat pada siswa, memerlukan scaffolding dalam penerapannya, adanya masalah, proses menemukan, interaksi sosial dan pengetahuan atau pemahaman baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar