Sabtu, 22 Juni 2019

SCAFFOLDING PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME

 

        Pembelajaran merupakakan perubahan dalam diri seseorang yang disebabkan oleh pengalaman (Slavin,2011:177). Pembelajaran menurut Jihad dan Haris (2009:11) merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek yaitu  belajar dan mengajar.Belajar merujuk  apa yang dilakukan oleh siswa, sedangkan mengajar berorientasi pada apa yang dilakukan oleh guru.
Menurut Suherman  pembelajaran merupakan proses komunikasi antara peserta didik dalam rangka perubahan perilaku.
      Menurut Brooks (2005:35) bahwa kontruktivisme adalah dua pendekatan dalam proses pembelajaran yangmengarahkan pada penemuan konsep yang lahir dari pandangan dan gambaran inisiatif peserta didik.
       Ada dua ide dalam teori kontruktivis menurut Pritchard (2018:8-9) yakni kontruktivis radikal dan kontruktivis sosial. Kontruktivis radikal menyatakan  ide menciptakan pengetahuan mereka sendiri tanpan bantuan dari orang lain. Sedangkan kontruktivis sosial menyatakan pengetahuan diciptakan pembelajar melalui interaksi sosial. Pandangan kontruktivis lebih menekankan proses daripada hasil.
      Approach atau pendekatan menurut Brown (2001:16) adalah posisi dan keyakinan memhenai hakikat bahasa ,hakikat pembelajaran dan pengaplikasiannya dalam mencapai tujuannpedagogis.
Pendekatan pembelajaran dilihat dari pusat pembelajarannya ada 2.
1. Teacher centered learning, bahwa dalam proses pembelajaran yang menjadi pusat adalah guru.
2. Student centered learning, bahwa dalam proses pembelajaran yang menjadi pusat adalah siswa.
       Pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontruktivisme menuntut agar seorang pendidik mampu menciptakan pembelajsran aktif pada peserta didik melalui interaki sosial.
Menurut Brown (2008:13) konstruktivisme memiliki dua cabang kajian yaitu kognitif dan sosial. Konstruktivisme kognitif menekankan bahwa pentingnya pembelajar membangun representatif realitas mereka sendiri. Konstruktivisme sosial menekankan pentingnya interaksi sosial dan pembelajaran kooperatif dalam membangun gambaran kognitif dan emosional atau realitas.
      Psikolog Rusia Lev Vigotsky mengemukakan teori perkembangan sosial khususnyan mengenai belajar pada konteks sosial menjadi fokus dalam praktik dan pemikiran pendidikan sekarang ini.
Belajar pemikiran vygotsky bahwa potensi perkembangan kognitif pembelajaran berdasarkan Zona Of Proximal Development(ZPD) adalah area teoritis mengenai pemahaman atau perkembangan kognitif yang dekat tapi berada diluar level pemahaman pembelajar saat ini artinya jika pembelajar ingin membuat kemajuan mereka harus dibantu untuk berpindah dari zona ini kemudian masuk ke level yang lebih tinggi dan baru dari level ini membentuk ZPD baru lagi
Menurut Vygotsky Scaffolding adalah proses interaksi atau pemberian bantuan dari orang lain kepada pembelajaran dalam interaksi sosialnya.
Scaffolder adalah orang atau organisme yang memberikan  dukungan dalam proses pembentukan. Scaffolder tidak mesti dari pendidik, melainkan orang lain, ataupun teman peserta didik.
Penyesuaian terhadap lingkungan menurut Piaget pembelajaran merupakan penyesuaian dari pengaruh penyesuaian terhadap lingkungan 3 proses penyelesaiannya adalah asimilasi akomodasi dan ekuilibrasi:
    a.       Asimilasi adalah pengumpulan dan pengelompokan informasi baru
   b.      Akomodasi adalah modifikasi dari skema agar informasi yang baru dan kontradiktif bisa diterjemahkan informasi yang telah terkumpul dan dikelompokkan dalam skema-skema yang telah ada sebelumnya kemudian dimodifikasi menjadi suatu skema atau pengetahuan baru
c.       Ekuilibrasi merupakan dorongan secara terus-menerus ke arah keseimbangan keseimbangan yang dimaksud yaitu keadaan dimana tidak ada kompetisi yang terjadi pada representasi lingkungan organisme
Empat tahap proses perkembangan intelektual manusia menurut Piaget:
     a.       Sensorimotorik : sejak lahir sampai 2 tahun
     b.      Praoperasional : umur 2-7 tahun
     c.       Operasional konkrit : umur 7 sampai 11 tahun
     d.      Operasional formal  : umur 11 tahun ke atas
             Pandangan konstruktivisme yang diusung oleh vygotsky dan Piaget didukung oleh pandangan bruner yang menyatakan bahwa belajar merupakan sebuah proses aktif dimana pembelajar mengkonsumsi ide atau konsep Baru terhadap pengetahuan sebelumnya dan yang sekarang pembelajar memilih dan mentransformasikan informasi mengonsumsi hipotesis dan membuat keputusan dengan referensi dan berdasarkan struktur kognitif internalnya yang termaksud adalah jaringan skema yang memberikan makna dan struktur pengalaman dan membuat individu bisa membangun apa yang telah diketahui agar bisa terus berjalan
     Dalam istilah mengajar teori bruner menyatakan guru harus mencoba mendorong siswa mendapatkan menemukan untuk mereka sendiri guru dan siswa terlibat dalam dialog aktif dengan kata lain guru membantu proses transformasi informasi
      Adapun karakteristik pendekatan konstruktivisme menurut Hanafiah dan Suhana (2010:63) adalah sebagai berikut:
 a.    Proses pembelajaran berpusat pada peserta didik
 b. roses pembelajaran merupakan proses integrasi pengetahuan baru dengan pengetahuan lama yang dimiliki peserta didik
 c.    Pandangan yang berbeda di antara peserta didik dihargai sebagai tradisi dalam proses pembelajaran dalam proses pembelajaran
d. Peserta didik didorong untuk menemukan berbagai kemungkinan dan sintesis secara terintegrasi
e. Proses pembelajaran berbasis masalah dalam rangka mendorong peserta didik dalam proses pencairan atau inquiry  yang alami
f.  Proses pembelajaran mendorong terjadinya kooperatif dan kalangan peserta didik secara aktif kreatif inovatif dan menyenangkan
g. Proses pembelajaran dilakukan secara kontekstual yaitu besar dihadapkan dalam pengalaman nyata
      Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan konstruktivisme memiliki karakteristik dalam proses pembelajaran yaitu  berpusat pada siswa, memerlukan scaffolding dalam penerapannya, adanya masalah, proses menemukan,  interaksi sosial dan pengetahuan atau pemahaman baru.
    
(Resensi buku Pembelajaran Konstruktivis :Sigit Mangun Wardoyo)


Tidak ada komentar: