Halo sahabat MediaKomunika, setelah kita simak asiiknya memelototi Pemantik dan narsum Bimtek Menulis Buku Bagi Guru pada hari kamis kemarin, maka kegiatan dilanjutkan dengan tahapan diskusi lewat WA grup dari guru peserta Bimtek di SMAN 1 Ngrambe. Adapun sekilas pembahasan yang diberikan narsum kita uraikan disini, ..simak ya cak!
B. Nara Sumber Dr, Tengsoe Tjahyono M.P/ Penggagas
pentigrap, Sastrawan Dosen Unesa
Materi
; Menulis cerpen 3 paragraf / pentigraf
Alasan
logis tentang pentigraf, bahwa banyak
orang merindukan menulis tapi kurang mempunyai kemampuan menulis panjang. Dari
segi pembaca mencari tulisan singkat, langsung mudah dipahami dan ini ada
dipentigraf
Pentigrap
sebagai cerita pendek yang pendek
Prosa
ada 2, yaitu Long story dan Short story
Cerpen
ada 2 cepen panjang dan cerpen pendek
Hakikat pentigrap:1. Hanya 3 paragraf, Maksimal 210 : kata agar efektif dan fokus, biasanya 1 halaman saja A5 shg penulis dapat fokus menyusun kalimat atau parapraf
2.
Tokoh
terbatas
3.
Kejutan
atau ketakterdugaan
Menulis
karya sastra:
1.
Siapkan alat dan bahan
Alat : kemampuan bahasa dan estetika
Bahan : pengalaman hidup
2.
Proses menulis
Mr. Tengsoe menulis puisi pada tahun 1998 dengan
judul Surat Terakhir
Pentigrap dapat
digunakan untuk mengajarkan sastra pada siswa untuk memindahkan realita faktual
menjadi realita imajinatif, masuk gagasan rasa ide dengan tokoh misal kucing,
ikan dsb.
Teknikmenulis puisi, tidak ada acuan secara khusus karena menulis itu bersifat subyektif.
Cara terbaik adalah membaca,
membaca, membaca dan menulis, menulis, menulislah.
Tantangan menulis pentigraf dari Mr. Tengsoe, kali ini saya berusaha membuat dan memberanikan membacakannya di depan audien, walaupun seluruh peserta rata-rata guru Bahasa Indonesia, dan saya adalah guru IPA tetap tidak mau ketinggalan dengan semangat literasi.
Berikut pentigrap
buatanku Cak:
Tampak suasana dikantor senin hari itu, beberapa
guru tampak menelepon siswa yang tampak banyak tidak mengumpulkan tugas
daring.Beberapa tampak sampai menggertak saking gemesnya tidak akan memberi
nilai jika tidak aktif dalam tugas daring. Tampak Siti siswa kelas 8A datang
tergopoh-gopoh ke kantor diomeli guru Bk. Akupun sebenarnya merasa kasihan karena
aku tahu Siti sebenarnya anak yg pendiam dan rajin, hanya saja beberapa minggu
ini memang jarang bisa dihubungi.
Minggu
selanjutnya aku menerima tugas siswa yg beberapa dikumpulkan oleh siswa yg tidak
punya paketan kuota internet. Termasuk Siti yg masih terlihat ada sesuatu yg
disembunyikan dibalik sembab matanya.
Terasa
tubuh ini menggeliat dalam sesak gemetar kaku. Saat kubaca tulisan tugas refleksi
catatan Siti. Siti merasa pandemi ini
begitu membuatnya shok. Dia teringat
bapaknya yang telah meningalkan keluarganya sejak kelas 5 SD hingga sekarang
kelas 8 SMP. Apalagi sekarang Ibu nya dalam kondisi sakit, sehingga dia harus
menggantikan ibunya bekerja dipagi hari di salah satu toko dekat rumahnya. Setelah
pulang sore itupun masih mengasuh adiknya dan menyiapkan masakan untuk ibunya. Hening
ruangan kantor saat kubacakan surat siti, tak terasa kamipun meneteskan air
mata , terasa menyesal telah menghardik Siti yang tidak mengumpulkan tugas
daring.
C. Dr. Sutedjo M.Hum, Rektor STKIP Ponorogo:
Materi menulis populer
di media massa
Percayalah
menulis itu gampang. Mood tidak perlu
dicari tapi bisa diciptakan.
Guru yg sukses guru yg
gila maksudnya cari suasana yg eksplore lebih secara positif dan berbeda dengan
orang lain.
Diskusi aimulasi menulis
1 paragrap.
Asosiasi
menulis;
1. Menulis itu seperti
naik sepeda
2. Menulis itu seperti
merangkai sepeda
3. Menulis itu seperti
menerbangjan pesawat terbang
4. Menulis itu
seperti berenang
5. Menulis itu seperti
bayi belajar berenang
Sumber ide: pengalaman, pengamatan, pemikiran,hasil
membaca, cerita teman.
Melamun, imajinasi,
menonton tv, diskusi, tulisan orang lain.
Pola
pendahuluan artikel:bertanya, generlisasi, kutipan, pertnyn menonjol, aforisme,
berita. Bagaimana caranya, sekali kali coba lakukan sesuatu secara berbeda
Tahapan menulis: Persiapan,
Penulisan, Perwajahan
Judul
menarik ringkas, persuasif, solutif,
emotif, baru. Menurut Mr. Sutedjo,
Artikel menarik 1
paragrap mengajak pembaca, Bukan memaksa pembaca
Alur
atau cerita dalam cerpen= n x p jumlah x peristiwa
guru dalam memberikan
penguatan dalam membuat puisi adalah dengan cara N3, yaitu niteni, nironi, nambahi ( memperhatikan, menirukan dan
menambahi).Biasakan beri induksi untuk pemahaman, Misal pembaca dapat
mengangguk, bisa juga divariasikan dengan teknik pengembangan lain.
Kesimpulan
Menulis adalah keterampilan sehingga perlu diasah dgn latihan dan pembiasaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar