Sabtu, 20 Maret 2021

Part 2: Catatan Menulis Buku Pendekar Sastrawan Turun Gunung


   Halo sahabat MediaKomunika, setelah kita simak asiiknya memelototi Pemantik dan narsum Bimtek Menulis Buku Bagi Guru pada hari kamis kemarin, maka kegiatan dilanjutkan dengan tahapan diskusi lewat WA  grup dari guru peserta Bimtek di SMAN 1 Ngrambe. Adapun sekilas pembahasan yang diberikan narsum kita uraikan disini, ..simak  ya cak!

B. Nara Sumber Dr, Tengsoe Tjahyono M.P/ Penggagas pentigrap, Sastrawan Dosen Unesa

Materi ; Menulis cerpen 3 paragraf / pentigraf

Alasan logis  tentang pentigraf, bahwa banyak orang merindukan menulis tapi kurang mempunyai kemampuan menulis panjang. Dari segi pembaca mencari tulisan singkat,  langsung mudah dipahami dan ini ada dipentigraf

Pentigrap sebagai cerita pendek yang pendek

Prosa ada 2, yaitu Long   story dan Short story

Cerpen ada 2 cepen panjang dan cerpen pendek

Hakikat pentigrap:1.     Hanya 3 paragraf, Maksimal  210 : kata agar efektif dan fokus, biasanya 1 halaman  saja A5 shg penulis dapat fokus menyusun kalimat atau parapraf

2.     Tokoh terbatas

3.     Kejutan atau ketakterdugaan

Menulis karya sastra:

1. Siapkan alat dan  bahan

Alat      : kemampuan bahasa dan estetika

Bahan   : pengalaman hidup

2. Proses menulis

Mr.  Tengsoe menulis puisi pada tahun 1998 dengan judul  Surat Terakhir

Pentigrap dapat digunakan untuk mengajarkan sastra pada siswa untuk memindahkan realita faktual menjadi realita imajinatif, masuk gagasan rasa ide dengan tokoh misal kucing, ikan dsb.

     Teknikmenulis puisi, tidak ada acuan secara khusus  karena menulis itu bersifat subyektif.

Cara terbaik adalah membaca, membaca, membaca dan menulis, menulis, menulislah.

    Tantangan menulis pentigraf dari Mr.  Tengsoe, kali ini saya berusaha membuat dan memberanikan membacakannya di depan audien, walaupun seluruh peserta  rata-rata guru Bahasa Indonesia, dan saya adalah guru IPA tetap tidak mau ketinggalan dengan semangat literasi.

Berikut pentigrap buatanku Cak:

Tampak  suasana dikantor senin hari itu, beberapa guru tampak menelepon siswa yang tampak banyak tidak mengumpulkan tugas daring.Beberapa tampak sampai menggertak saking gemesnya tidak akan memberi nilai jika tidak aktif dalam tugas daring. Tampak Siti siswa kelas 8A datang tergopoh-gopoh ke kantor diomeli guru Bk. Akupun sebenarnya merasa kasihan karena aku tahu Siti sebenarnya anak yg pendiam dan rajin, hanya saja beberapa minggu ini memang jarang bisa dihubungi.

Minggu selanjutnya aku menerima tugas siswa yg beberapa dikumpulkan oleh siswa yg tidak punya paketan kuota internet. Termasuk Siti yg masih terlihat ada sesuatu yg disembunyikan dibalik sembab  matanya.

Terasa tubuh ini menggeliat dalam sesak gemetar kaku. Saat kubaca tulisan tugas refleksi catatan Siti.  Siti merasa pandemi ini begitu membuatnya shok. Dia teringat bapaknya yang telah meningalkan keluarganya sejak kelas 5 SD hingga sekarang kelas 8 SMP. Apalagi sekarang Ibu nya dalam kondisi sakit, sehingga dia harus menggantikan ibunya bekerja dipagi hari di salah satu toko dekat rumahnya. Setelah pulang sore itupun masih mengasuh adiknya dan menyiapkan masakan untuk ibunya. Hening ruangan kantor saat kubacakan surat siti, tak terasa kamipun meneteskan air mata , terasa menyesal telah menghardik Siti yang tidak mengumpulkan tugas daring.

 

C. Dr. Sutedjo M.Hum, Rektor STKIP Ponorogo:

Materi menulis populer di media massa

Percayalah menulis itu gampang. Mood tidak perlu dicari tapi bisa diciptakan.

Guru yg sukses guru yg gila maksudnya cari suasana yg eksplore lebih secara positif dan berbeda dengan orang lain.

Diskusi aimulasi menulis 1 paragrap.

Asosiasi menulis;

1. Menulis itu seperti naik sepeda

2. Menulis itu seperti merangkai sepeda

3. Menulis itu seperti menerbangjan pesawat terbang

4. Menulis itu seperti  berenang

5. Menulis itu seperti bayi belajar berenang

            Sumber ide: pengalaman, pengamatan, pemikiran,hasil membaca, cerita teman.

Melamun, imajinasi, menonton tv, diskusi, tulisan orang lain.

Pola pendahuluan artikel:bertanya, generlisasi, kutipan, pertnyn menonjol, aforisme, berita. Bagaimana caranya, sekali kali coba lakukan sesuatu  secara berbeda

Tahapan menulis: Persiapan, Penulisan, Perwajahan

Judul menarik ringkas, persuasif, solutif,  emotif,  baru. Menurut Mr. Sutedjo,

Artikel menarik 1 paragrap mengajak pembaca, Bukan memaksa pembaca

Alur atau cerita dalam cerpen= n x p jumlah x peristiwa

guru dalam memberikan penguatan dalam membuat puisi adalah dengan cara N3, yaitu niteni, nironi,  nambahi ( memperhatikan, menirukan dan menambahi).Biasakan beri induksi untuk pemahaman, Misal pembaca dapat mengangguk, bisa juga divariasikan dengan teknik pengembangan lain.

Kesimpulan Menulis adalah keterampilan sehingga perlu diasah dgn latihan dan pembiasaan.


 

Tidak ada komentar: