Apa itu rumah kaca? Rumah kaca adalah bangunan yang terdiri dari dinding dan atap kaca.
Bangunan itu digunakan untuk menanam tanaman dan bunga tropis. Saat suhu di luar gedung menjadi dingin, suhu di dalam rumah kaca akan tetap hangat.
Hal ini terjadi karena pada siang hari, kaca dalam rumah kaca menyerap panas matahari dan memerangkap panas matahari di dalamnya, sehingga suhu dalam ruangan tetap hangat pada malam hari dan musim dingin.
Gas-gas di atmosfer, seperti karbondioksida, memerangkap panas matahari seperti kaca di dalam rumah kaca. Gas-gas yang terperangkap di atmosfer bumi disebut gas rumah kaca.
Pada siang hari, panas matahari menembus atmosfer, menyebabkan permukaan bumi menjadi hangat. Saat permukaan bumi mendingin di malam hari, panas matahari ini dilepaskan kembali ke udara.
Namun, tidak semua panas dilepaskan karena sebagian terperangkap di atmosfer. Panas yang terpancar di atmosfer membuat suhu bumi di malam hari tetap nyaman dan hangat.
Efek rumah kaca adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan efek rumah kaca bumi Selain efek ini, atmosfer bumi menangkap panas matahari. Gas-gas di atmosfer, seperti karbondioksida (CO2), dapat menyerap panas matahari, sehingga panas matahari terperangkap di atmosfer bumi.
Normalnya, pada siang hari matahari menyinari bumi sehingga permukaan bumi menjadi hangat, dan pada malam hari permukaan bumi mendingin. Akan tetapi, akibat adanya efek rumah kaca, sebagian panas yang harusnya dipantulkan permukaan bumi diperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer. Inilah mengapa bumi menjadi semakin panas dari tahun-ketahun.
Semakin memanasnya suhu permukaan Bumi menyebabkan perubahan iklim. Hutan dan ekosistem menjadi terganggu. Hutan dan ekosistem yang punya fungsi sebagai penyerap karbon dioksida ini menjadi berkurang kemampuannya.
Akibat efek rumah kaca dan pemanasan global ini meliputi mencairnya gunung es, naiknya permukaan air laut, dan tenggelamnya beberapa pulau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar