OLEH
HERY TEGUH
WIYONO
SMPN 2
KARANGANYAR - CGP KABUPATEN NGAWI
Jurnal ini sebagai refleksi diri setelah selama dua minggu kedua mengikuti kegiatan Pendidikan CGP yang kedepannnya akan ditulis secara rutin selama dua mingguan sebagai tugas yang harus dikerjakan oleh seorang calon guru penggerak.
Dalam
menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan model 1 yaitu model 4F: Fact;
Feeling; Findings; dan Future, yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway. 4F
dapat diterjemahkan menjadi 4P yakni: Peristiwa; Perasaan; Pembelajaran; dan
Penerapan.
- Facts
(Peristiwa)
Setelah
saya mempelajari modul 1.1 yang berkaitan tentang Pendidikan Menurut Ki Hajar
Dewantara, maka kami melanjutkan ke materi 1.2 mengenai Nilai-nilai dan Peran
Guru Penggerak. Pada modul ini saya mulai dengan mempelajari materi kemudian
kami diminta untuk membuat trapesium usia. Trapesium usia ini
merupakan gambaran diri saya dimulai dari mengawali Pendidikan yang saya tempuh
di usia taman kanak-kanak sampai pada usia sekarang bekerja sebagai guru. Pada
saat usia sekolah kami diminta mengingat satu dari beberapa kejadian positif
dan negatif yang pernah saya alami. Pada saat proses membuat trapezium usia,
saya dapat mengingat betul walau kejadiannya sudah sangat lama terjadi baik itu
mengenai hal positf dan negative yang pernah saya alami yang berkaitan dengan
guru saya dulu. Disini saya menyadari bahwa peran guru sangat berpengaruh
kepada saya. Saya harus bisa menjadi seorang guru yang nantinya memberikan
pengaruh positif kepada peserta didik saya, dan berusaha sebaik mungkin tidak
memberikan pengaruh negative kepada anak sehingga momen ini menjadikan sebagai
jekadian negative yang akan dikenang selamanya oleh peseta didik saya.
Kemudian pada materi selanjutnya, saya diminta untuk mengidentifikasi nila-nilai guru penggerak yang sudah ada pada diri saya. Kemudian bagaimana nilai-nilai guru penggerak tersebut bisa dilakukan dan dioptimalkan dalam pembelajaran (pemimpin belajar). Materi di dalam modul 1.2 ini terbagi atas 3 materi besar yaitu bagian A tentang konsep manusia tergerak, lalu bagian B tentang konsep manusia bergerak, dan bagian C tentang konsep menggerakkan manusia.
Selanjutnya
saya dan teman-teman diarahkan pada ruang kolaborasi oleh fasilitator kami
untuk berdiskusi Bersama, yang nantinya kami dibgai-bagi kedalam beberapa
kelompok. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan mempresentasikan hasil diskusi kelompok.Di
dalam kelompok ini, kami diminta membuat karya yang berisi gambaran singkat
yang berbasis kekuatan nilai lalu merancang satu kegiatan yang sesuai dengan
satu peran GP yang kelompok pilih. Pada diskusi ini kelompok kami, memilih
peran sebagai coach bagi guru lain untuk sharing materi kepada rekan guru
lainnya mengenai penilaian berbasis literasi dan numerasi. Hasil ruang
kolaborasi kami upload pada tanggal 17 November 2022.
Keesokan
harinya pada tanggal 17 November kami kegiatan Elaborasi Pemahaman 1.2 secara
virtual pukul 13.00 s.d 15.00 Bersama In Bu Rosmala Dewi.. Beliau memaparkan
materi secara terperinci dan jelas, sehingga saya semakin memahami materi pada
modul 1.2 berkaitan dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak serta mendapat banyak
pemahaman baru hasil dari diskusi dan intruktur melalui tanya jawab yang
dilontarkan ataupun tanggapan oleh CGP lainnya dari beberapa daerah lain.
2.Feelings (Perasaan)
Setelah
mempelajari modul ini, tentang nilai dan peran guru penggerak, saya menyadari
sudah terdapat beberapa nilai dan peran guru penggerak yang selama ini sudah
saya lakukan secara tidak saya sadari. Saya merasa senang akan hal itu. Akan
tetapi, saya harus tetap tergerak dan termotivasi untuk terus memperbaiki diri
dan memenuhi beberapa nilai dan peran guru penggerak yang belum saya kembangkan
dan lakukan pada diri saya sebagai guru di sekolah dan dimasyrakat. Saya
meginginkan kedepannya, saya mampu menjadi contoh bagi rekan-rekan kerja saya
untuk tergerak Bersama pula mewujudkan peserta didik yang memiliki karakter
sebagai profil pelajar Pancasila.
3.Findings (Pembelajaran)
Pengalaman
saya selama mempelajari modul 1.2 ini sangat beragam. Saya menjadi menegtahui
bagaimana cara kerja otak manusia yang terdiri dari dua yakni thinking fast dan
thinking slow. Selama ini saya meyakini bahwa berfikir cepat dan tanggap serta
akurat merupakan hal yang baik. Sekarang saya lebih memahami bahwa sebaiknya
sebagai seorang pendidik saya harus membiasakan diri untuk berfikir lambat
(thingking slow) supaya saya lebih dapat memberikan keputusan tidak
terburu-buru dan lebih bijaksana sehingga mampu menilai dan melihat dari
berbagai sudut/aspek sebelum memutuskan sesuatu.
Hal lainnya
yang saya dapatkan adalah saya menjadi mengetahui 5 kebutuhan dasar manusia,
yakni kebutuhan kasih sayang dan rasa diterima, kekuasaan, kesenangan,
kebebasan, dan bertahan hidup. Kemudian tahap perkembangan manusia secara
psikososial menurut erik erikson, bahwa setiap anak memiliki cara pandang
sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya. Diharapkan ketika kita sudah mengetahui
psikososial di setiap tahap perkembangan manusia, kita menjadi tahu apa yang
harus saya lakukan ketika berhadapan dengan peserta didik untuk menyesuaikan
terhadap apa yang harus saya lakukukan sesuai dengan tahapan perkembangannya.
Selanjutnya
diagram identitas gunung es yang menjelaskan konsep penumbuhan karakter.
Fenomena gunung es di lautan dapat menggambarkan apa yang terlihat di permukaan
tidak dapat menggambarkan apa yang ada di dalam laut. Fenomena ini dapat
digunakan untuk membuat perumpamaan karakter. Karakter yang terlihat hanya 12%
sedangkan 88% tidak terlihat.
Yang
terakhir adalah materi mengenai 5 nilai dan peran dari guru penggerak yang harus
saya miliki yakni sebagai pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain,
mendorong kolaborasi, mewujudan kepemimpinan murid dan menggerakkan komunitas
praktisi.
4.Future (penerapan)
Penerapan
ke depan (Rencana) pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang
dapat saya lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai
dan peran saya sebagai Guru Penggerak. Saya akan memulai dari diri saya sendiri
untuk memperbaiki cara mengajar, menerapkan pembelajaran yang berpihak pada
murid dan menyenangkan, berpihak pada murid dan penuh dengan inovasi.
Menerapkan pembelajaran didalam dan luar ruangan dan yang paling penting
menciptakan kenyamanan murid dalam belajar. Saya mewujudkan mandiri belajar
dari berbagai sumber dan media untuk meningkatkan kualitas diri saya semacam
mengikuti webinar, pelatihan dan melanjutkan Pendidikan saya ke jenjang
berikutnya. Mencoba berfikir reflektif dan matang dalam menentukan sikap dan
tindakan dan keputusan saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar