JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.1 (Jurnal refleksi terkait Modul 3.1
bagian 2)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN NILAI-NILAI KEBAJIKAN
SEBAGAI SEORANG PEMIMPIN
Oleh : Hery Teguh Wiyono
SMPN 2 Karanganyar
CGP Angkatan 7
Pada kegiatan refleksi minggu ini, saya akan
menuliskan apa yang telah saya lakukan dalam minggu ini. Hal menarik apa, dan
rencana selanjutnya yang akan saya lakukan pada minggu berikutnya. Jurnal refleksi minggu ini saya menggunakan
model I yaitu 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) atau 4P yang dikembangkan
oleh Dr. Roger Greenaway.
PERISTIWA Alkhamdulillah,
salam dan bahagia, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
kesehatan sehingga masih bisa mengikuti pendidikan Guru Penggerak. Alur
belajar merdeka dimulai hari Senin dan Selasa 3 dan 4 April 2023 adalah tahap
diskusi eksplorasi konsep di LMS. Rabu 5 dan 10 April saya bersama teman CGP
melaksanakan diskusi ruang kolaborasi. Pendampingan Individu ke 4
dilaksanakan pada hari Senin, 10 April 2023 dengan agenda praktik
pembelajaran KSE. Demontrasi kontekstual dilaksanakan pada 10 dan 11 April
dengan kegiatan mewawancarai 2 Kepala Sekolah untuk merefleksi langkah
pengambilan keputusan. Sesi Elaborasi pemahaman dilaksanakan Hari Jumat 14
April 2023, bersama instruktur Ibu Sugiarti, S.Pd, M.Hum. Pada Kegiatan
tersebut kami juga di damping PP bu Titik Suhartini. |
PERASAAN Perasaan
ketika saya melalui dua minggu ini adalah merasa tertantang untuk terus
bersemangat mempelajari modul 3.1. Tantangan ketika mengerjakan tugas
demonstrasi Kontekstual begitu tinggi yaitu ketika harus mempraktikkan
wawancara dengan 3 orang kepala sekolah.. Alhamdulillah rasa solidaritas yang
tinggi dari teman-teman dalam berkolaborasi di ruang kolaborasi maka kegiatan
terlaksana dengan lancar dan bisa mengunggah tugas sebelum due date. |
PEMBELAJARAN Banyak sekali pembelajaran
yang dapat saya ambil dari modul 3.1 diantaranya adalah sebagai berikut: Paradigma yang
terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah
ini: 1. Individu lawan
masyarakat (individual vs community) Dalam paradigma ini ada
pertentangan antara individu yang berdiri sendiri melawan sebuah kelompok
yang lebih besar di mana individu ini juga menjadi bagiannya. 2. Rasa keadilan lawan
rasa kasihan (justice vs mercy) Dalam paradigma ini ada
pilihan antara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengikuti aturan
sepenuhnya. Pilihan yang ada adalah memilih antara keadilan dan perlakuan
yang sama bagi semua orang di satu sisi, dan membuat pengecualian karena
kemurahan hati dan kasih sayang, di sisi lain. 3. Kebenaran lawan
kesetiaan (truth vs loyalty) Kejujuran dan kesetiaan
seringkali menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi dilema etika.
Kadang kita perlu untuk membuat pilihan antara berlaku jujur dan berlaku
setia (atau bertanggung jawab) kepada orang lain 4. Jangka pendek lawan
jangka panjang (short term vs long term) Paradigma ini paling
sering terjadi dan mudah diamati. Kadang perlu untuk memilih antara yang
kelihatannya terbaik untuk saat ini dan yang terbaik untuk masa yang akan
datang. PRINSIP BERPIKIR
PENYELESAIAN DILEMMA ETIKA Berpikir Berbasis Hasil
Akhir (Ends-Based Thinking) Berpikir Berbasis
Peraturan (Rule-Based Thinking) Berpikir Berbasis Rasa
Peduli (Care-Based Thinking) Pengambilan
keputusan harus berlandaskan pada suatu prinsip atau nilai-nilai tertentu,
tetapi akan memiliki konsekuensi yang mengikutinya. Pada akhirnya kita perlu
mengingat kembali hendaknya setiap keputusan yang kita ambil didasarkan pada
rasa penuh tanggung jawab, nilai-nilai kebajikan universal, serta berpihak
pada murid. 1. PRINSIP
MORAL BERBASIS HASIL AKHIR Prinsip
ini fokus untuk dapat mencapai kebaikan terbesar untuk jumlah orang
terbanyak. Proses berpikir seperti ini berpijak pada aliran
utilitarian yaitu mengerjakan apa yang dapat menghasilkan
kebaikan terbesar untuk jumlah orang terbanyak. Pemikiran berbasis hasil
akhir senantiasa mengukur atau menguji konsekuensi dari suatu keputusan
dengan memperkirakan hasil yang akan diharapkan yang bisa memberikan
kebahagiaan terbaik untuk orang terbanyak. Prinsip moral berpatokan pada
kepentingan institusi dan bukan pada kepentingan individu. 2. BERPIKIR BERBASIS
PERATURAN (Rule-Based Thinking) Bagi para
ahli filsafat prinsip ini sering disebut prinsip diatologis yang
berasal dari bahasa Yunani yang berarti tugas atau kewajiban sehingga prinsip
dilema etika ini bukan berpusat pada konsekuensi atau hasil akhir namun
berpusat pada apa tugas kita apa kewajiban yang patut kita lakukan. Seseorang
akan bertindak sesuai peraturan yang berlaku dan orang tersebut mengharapkan
orang lain pun bertindak mengikuti sesuai dirinya. 3. BERPIKIR BERBASIS
RASA PEDULI (Care-Based Thinking) Prinsip
ini dikenal sebagai aturan emas dan telah memainkan peran kunci dalam
pembelajaran di hampir semua pengajaran budaya dan agama untuk selanjutnya
prinsip Ini memainkan peran kunci pada pendidikan etika lebih penting lagi
berpikir berbasis rasa peduli selain memberikan batasan-batasan pada tindakan
kita namun juga mendukung agar diri kita memikirkan kepentingan orang lain
prinsip ini banyak melibatkan empati seseorang terhadap pihak lain seandainya
saya di posisi dia apa yang akan saya lakukan. PENGAMBILAN PENGUJIAN KEPUTUSAN Terdapat 9 langkah yang
harus dilakukan untuk pengambilan keputusan dan pengujian keputusan 1. Mengenali nilai-nilai
yang saling bertentangan 2. menentukan siapa yang
terlibat dalam situasi ini 3. mengumpulkan
fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini 4. pengujian benar atau
salah Pengujian benar atau salah
meliputi:
Investigasi opsi
trilema Mencari opsi yang ada di antara 2 opsi. Apakah
ada cara untuk berkompromi dalam situasi ini. Terkadang akan muncul sebuah
penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja muncul
di tengah-tengah kebingungan menyelesaikan masalah. Buat keputusan Akhirnya kita akan sampai pada titik di mana kita
harus membuat keputusan yang membutuhkan keberanian secara moral untuk
melakukannya. Lihat lagi keputusan dan refleksikan Ketika keputusan sudah diambil. Lihat kembali proses pengambilan
keputusan dan ambil pelajarannya untuk dijadikan acuan bagi kasus-kasus
selanjutnya. |
PENERAPAN
KE DEPAN ( RENCANA) Penerapan
ke depan, saya akan memperdalam cara cara pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab berdasarkan nilai nilai kebajikan universal berdasarkan 4
pradigma 3 prinsip dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar