Sabtu, 20 Mei 2023

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.1 (Jurnal refleksi terkait Modul 3.1 Bagian 2)

 

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.1 (Jurnal refleksi terkait Modul 3.1 bagian 2)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN NILAI-NILAI KEBAJIKAN

SEBAGAI SEORANG PEMIMPIN

Oleh : Hery Teguh Wiyono

SMPN 2 Karanganyar

CGP Angkatan 7

 

Pada kegiatan refleksi minggu ini, saya akan menuliskan apa yang telah saya lakukan dalam minggu ini. Hal menarik apa, dan rencana selanjutnya yang akan saya lakukan pada minggu berikutnya. Jurnal refleksi minggu ini saya menggunakan model I yaitu 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) atau 4P yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.

PERISTIWA

Alkhamdulillah, salam dan bahagia, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan sehingga masih bisa mengikuti pendidikan Guru Penggerak. Alur belajar merdeka dimulai hari Senin dan Selasa 3 dan 4 April 2023 adalah tahap diskusi eksplorasi konsep di LMS. Rabu 5 dan 10 April saya bersama teman CGP melaksanakan diskusi ruang kolaborasi. Pendampingan Individu ke 4 dilaksanakan pada hari Senin, 10 April 2023 dengan agenda praktik pembelajaran KSE. Demontrasi kontekstual dilaksanakan pada 10 dan 11 April dengan kegiatan mewawancarai 2 Kepala Sekolah untuk merefleksi langkah pengambilan keputusan. Sesi Elaborasi pemahaman dilaksanakan Hari Jumat 14 April 2023, bersama instruktur Ibu Sugiarti, S.Pd, M.Hum. Pada Kegiatan tersebut kami juga di damping PP bu Titik Suhartini.

PERASAAN

Perasaan  ketika saya melalui dua minggu ini adalah merasa tertantang untuk terus bersemangat mempelajari modul 3.1. Tantangan ketika mengerjakan tugas demonstrasi Kontekstual begitu tinggi yaitu ketika harus mempraktikkan wawancara dengan 3 orang kepala sekolah.. Alhamdulillah rasa solidaritas yang tinggi dari teman-teman dalam berkolaborasi di ruang kolaborasi maka kegiatan terlaksana dengan lancar dan bisa mengunggah tugas sebelum due date.

PEMBELAJARAN

Banyak sekali pembelajaran yang dapat saya ambil dari modul 3.1 diantaranya adalah sebagai berikut:

Paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini:

1. Individu lawan masyarakat (individual vs community)

Dalam paradigma ini ada pertentangan antara individu yang berdiri sendiri melawan sebuah kelompok yang lebih besar di mana individu ini juga menjadi bagiannya.

2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

Dalam paradigma ini ada pilihan antara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengikuti aturan sepenuhnya. Pilihan yang ada adalah memilih antara keadilan dan perlakuan yang sama bagi semua orang di satu sisi, dan membuat pengecualian karena kemurahan hati dan kasih sayang, di sisi lain.

3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

Kejujuran dan kesetiaan seringkali menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi dilema etika. Kadang kita perlu untuk membuat pilihan antara berlaku jujur dan berlaku setia (atau bertanggung jawab) kepada orang lain

4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Paradigma ini paling sering terjadi dan mudah diamati. Kadang perlu untuk memilih antara yang kelihatannya terbaik untuk saat ini dan yang terbaik untuk masa yang akan datang.

PRINSIP BERPIKIR PENYELESAIAN DILEMMA ETIKA

Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Pengambilan keputusan harus berlandaskan pada suatu prinsip atau nilai-nilai tertentu, tetapi akan memiliki konsekuensi yang mengikutinya. Pada akhirnya kita perlu mengingat kembali hendaknya setiap keputusan yang kita ambil didasarkan pada rasa penuh tanggung jawab, nilai-nilai kebajikan universal, serta berpihak pada murid.

1. PRINSIP MORAL BERBASIS HASIL AKHIR

Prinsip ini fokus untuk dapat mencapai kebaikan terbesar untuk jumlah orang terbanyak. Proses berpikir seperti ini berpijak pada aliran utilitarian yaitu mengerjakan apa yang dapat menghasilkan kebaikan terbesar untuk jumlah orang terbanyak. Pemikiran berbasis hasil akhir senantiasa mengukur atau menguji konsekuensi dari suatu keputusan dengan memperkirakan hasil yang akan diharapkan yang bisa memberikan kebahagiaan terbaik untuk orang terbanyak. Prinsip moral berpatokan pada kepentingan institusi dan bukan pada kepentingan individu.

2. BERPIKIR BERBASIS PERATURAN (Rule-Based Thinking)

Bagi para ahli filsafat prinsip ini sering disebut prinsip diatologis yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti tugas atau kewajiban sehingga prinsip dilema etika ini bukan berpusat pada konsekuensi atau hasil akhir namun berpusat pada apa tugas kita apa kewajiban yang patut kita lakukan. Seseorang akan bertindak sesuai peraturan yang berlaku dan orang tersebut mengharapkan orang lain pun bertindak mengikuti sesuai dirinya.

 

3. BERPIKIR BERBASIS RASA PEDULI (Care-Based Thinking)

Prinsip ini dikenal sebagai aturan emas dan telah memainkan peran kunci dalam pembelajaran di hampir semua pengajaran budaya dan agama untuk selanjutnya prinsip Ini memainkan peran kunci pada pendidikan etika lebih penting lagi berpikir berbasis rasa peduli selain memberikan batasan-batasan pada tindakan kita namun juga mendukung agar diri kita memikirkan kepentingan orang lain prinsip ini banyak melibatkan empati seseorang terhadap pihak lain seandainya saya di posisi dia apa yang akan saya lakukan.

 PENGAMBILAN PENGUJIAN KEPUTUSAN

Terdapat 9 langkah yang harus dilakukan untuk pengambilan keputusan dan pengujian keputusan

1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan

2. menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

3. mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini

4. pengujian benar atau salah 

Pengujian benar atau salah meliputi: 

  • uji legal : Pertanyaan yang harus diajukan di sini adalah apakah dilema etika itu menyangkut aspek pelanggaran hukum. Bila jawabannya adalah iya, maka pilihan yang ada bukanlah antara benar lawan benar, namun antara benar lawan salah. Pilihannya menjadi membuat keputusan yang mematuhi hukum atau tidak, bukannya keputusan yang berhubungan dengan moral.
  • Uji Regulasi/Standar Profesional : Bila dilema etika tidak memiliki aspek pelanggaran hukum di dalamnya, mungkin ada pelanggaran peraturan atau kode etik. Konflik yang terjadi pada seorang wartawan yang harus melindungi sumber beritanya,  seorang agen real estate yang tahu bahwa seorang calon pembeli potensial sebelumnya telah dihubungi oleh koleganya? Anda tidak bisa dihukum karena melanggar kode etik profesi Anda, tapi Anda akan kehilangan respek sehubungan dengan profesi Anda.

Investigasi opsi trilema 

Mencari opsi yang ada di antara 2 opsi. Apakah ada cara untuk berkompromi dalam situasi ini. Terkadang akan muncul sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja muncul di tengah-tengah kebingungan menyelesaikan masalah.

Buat keputusan

Akhirnya kita akan sampai pada titik di mana kita harus membuat keputusan yang membutuhkan keberanian secara moral untuk melakukannya.

Lihat lagi keputusan dan refleksikan

Ketika keputusan sudah diambil. Lihat kembali proses pengambilan keputusan dan ambil pelajarannya untuk dijadikan acuan bagi kasus-kasus selanjutnya.

 

PENERAPAN KE DEPAN ( RENCANA)

Penerapan ke depan, saya akan memperdalam cara cara pengambilan keputusan yang bertanggung jawab berdasarkan nilai nilai kebajikan universal berdasarkan 4 pradigma 3 prinsip dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan.

 

 

Tidak ada komentar: